"Kau serius? Kalian berciuman? Maksud aku, kau dan Brian saling bericuman?" tanya Devan lagi mendekati Anna.
"Iya, kami berciuman Devan. Sangat lama," balas Anna sembari menyunggingkan senyum.
Devan terdiam di tempat.
"Aku hanya bercanda. Mana mungkin aku membalas ciuman pria yang tidak aku cintai?"
"Kau jangan berpikir yang macam-macam, Sayang," tambah Anna lagi menyunggingkan senyum lalu berbalik dan pergi, meninggalkan Devan yang nampak melongo seorang diri.
Menggosok telinganya, Devan mengira pendengarannya bermasalah.
Segera pria itu mengejar Anna, "Hei tunggu!"
"Kau bilang apa tadi?" tanya Devan tepat berhenti di depan Anna, menghalangi wanita itu melangkah lebih jauh.
"Apa?"
"Itu tadi, kau bilang apa?"
"Apa?"
"Ayolah Sayang, jangan berpura-pura lupa," balas Devan.
"Memangnya apa? Yang mana?"
"Yang tadi kau katakana sebelum pergi?"
"Oh itu."
"Iya, itu. Bisa kau ulang sekali lagi?" Devan nampak bersemangat.
"Jangan berpikir yang macam-macam," balas Anna.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com