"Bukan begitu, Kak!" Jason sama sekali tak berniat untuk mempermalukan seluruh anggota keluarganya. Dia hanya tak percaya jika Jessica telah hamil sebelum hubungan mereka diresmikan.
Jessica bisa melihat wajah panik adik bungsunya. Dia sangat tahu jika hal itu adalah kepedulian Jason atas dirinya. Oleh karena itu, dia tak ingin memperpanjang masalah itu lagi.
"Aku harus mengantarkan makanan ini ke Alvaro dulu. Mau ikut ke dalam?" tawar Jessica pada adik laki-lakinya.
Tanpa banyak bicara, Jason mengikuti Jessica masuk ke dalam sebuah ruangan yang cukup luas dan tertata rapi. Dia pun masuk ke dalam sebuah ruangan tersembunyi yang ada di ruangan itu. Di sanalah Alvaro terbaring dengan mata terpejam.
Terlihat wajah sedikit pucat dan sangat kelelahan. Lelaki itu tampak sangat lemah dan tak bertenaga.
"Apakah Kak Alvaro baik-baik saja?" Jason mulai mencemaskan calon kakak iparnya yang terlihat sangat tak baik-baik saja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com