Tak berpikir panjang, James bergegas secepat mungkin menuju Grand Royal Hotel. Dia sangat berharap jika acara pertunangan itu masih belum dimulai. Untung saja, taksi yang tadi dinaikinya masih berada di depan gerbang rumah Keluarga Angelo.
Begitu masuk ke dalam taksi, dia meminta sang supir untuk melaju secepat mungkin. Rasanya sangat mendebarkan dan terlalu menyesakkan dada. Hingga James merasa sangat kesulitan untuk bernafas. Perasaan panik dan juga takut akan kehilangan kekasihnya menjadikan dirinya begitu gelisah dan tak tenang.
"Bisa melaju lebih cepat lagi, Pak," pinta James sangat sopan. Dia tak mungkin memaksa supir taksi itu untuk mempercepat mobilnya.
Untung saja, supir itu seakan sangat mengerti kecemasan dan juga kegelisahan penumpangnya. Dia sengaja menambahkan kecepatan mobilnya agar segera sampai di Grand Royal Hotel secepat mungkin.
"Kita sudah sampai, Mas," ucap sang supir menyadarkan lamunan James yang begitu dalam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com