Felix Angelo boleh merasa senang atas keputusan anak perempuannya untuk menerima perjodohan itu. Namun hal itu sama sekali tak berlaku bagi Amelia, wanita itu justru merasa sangat cemas pada anak perempuannya.
Tak ingin segalanya semakin berlarut-larut, Amelia memilih untuk segera menemui anak perempuannya. Dia merasa sangat terdesak untuk segera menemui Felicia.
Setelah Felix Angelo beristirahat, Amelia keluar dari kamarnya menuju ke sebuah kamar di lantai atas. Dengan cukup pelan, ia mengetuk pintu kamar anaknya.
"Sayang! Buka pintunya! Mama ingin berbicara denganmu," seru Amelia di depan pintu kamar anaknya. Rasanya sangat khawatir saat melihat anaknya mengunci diri di kamar. Sebagai seorang ibu, ia tak ingin hal buruk sampai terjadi pada anaknya.
Mendengar suara ibunya terdengar dari balik pintu, Felicia langsung bangkit dan membuka pintu kamarnya. Dia hanya memandangi wajah ibunya tanpa mengatakan apapun pada sosok wanita yang sudah melahirkannya itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com