webnovel

Sebuah Takdir

Begitu meninggalkan Alvaro dari kantin rumah sakit, Jessica bergegas ke ruangannya dan mengambil tas serta kunci mobil miliknya. Hatinya begitu gelisah dengan kecemasan yang tak dimengerti. Dalam kecepatan penuh, perempuan itu meninggalkan halaman parkir rumah sakit tempatnya bekerja.

Jessica merasa jika dia harus ke sekolah tempat James mengajar. Dia ingin memastikan sendiri jika perkataan Alvaro memanglah benar. Rasanya tak rela jika seorang perempuan yang pernah mengkhianati adiknya itu harus kembali mendekati James.

Berapa menit perjalanan, Jessica pun telah memasuki gerbang sekolah dimana Felicia belajar. Tak peduli jika sikapnya itu terkesan berlebihan dan tak masuk akal. Dia hanya ingin memastikan jika hubungan James dan juga Felicia baik-baik saja.

"Selamat pagi, Pak. Saya ingin bertemu dengan Bu Helena sebentar," sapa Jessica saat bertemu seorang guru yang kebetulan sedang melintas tak jauh darinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant