webnovel

Buka Pintunya, Alvaro!

Alvaro masih saja memandangi pasangan adik dan kakak di hadapannya itu. Dia merasa sangat iri dengan kedekatan mereka. Andai dia bisa selalu berada di samping Felicia, mungkin hubungan mereka akan jauh lebih dekat dari pada mereka berdua. Terlebih, Alvaro sangat menyayangi adiknya.

"Apa kalian berdua sengaja memamerkan kemesraan di hadapanku?" sindir Alvaro pada mereka berdua.

Mereka berdua langsung menghentikan candaannya lalu memandang Alvaro yang tampak kesal karena merasa terabaikan.

"Ayolah, Alvaro. Jangan seperti anak kecil," sahut James sembari mengumbar senyuman hangat pada kakak dari kekasihnya.

Alvaro sama sekali tak menanggapi perkataan dari James. Dia lebih memilih untuk menikmati pemandangan seluruh kota yang tampak sangat indah dari apartemen James. Lelaki itu berdiri tak jauh dari jendela kaca yang cukup besar. Memandang jauh keindahan kota itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant