webnovel

XIAO JUN

"Xiao Wang Wei." Yu Xie mendengus ketika melihatnya. Tidak heran kenapa para pemanah itu berada di level yang tinggi, ternyata mereka dengan khusus di latih oleh Xiao Wang Wei. Mereka adalah Pemanah Golden Arrow.

Riana yang mendengar nema itu mengintip dari dada Ye Xiu. Itu adalah benar-benar Xiao Wang We, pria yang memimpin pasukannya untuk menyerang mereka dan membunuh setiap penduduk Xinghe.Ia adalah saudara sepupu Xiao Jun, dan sekarang saat orang tuanya menaikkan takhta ia adalah Pangeran Mahkota baru yang ditunjuk untuk menggantikan Xiao Jun. Riana mendengar bahwa ada masalah pribadi tentang masalah ini di Negara mereka.

"Guru Ye Xiu," Xiao Wang Wei menggeram ketika memanggil nama Ye Xiu, "Apakah itu pantas untuk memeluk murid kecilmu di hadapan banyak orang?"

"Sayangnya, aku tidak menganggap mereka sebagai manusia," Ye Xiu tersenyum miring dan melanjutkan, "Termasuk dirimu."

Tatapan Xiao Wu Xie yang berapi-apa terlihat memancar dari matanya sambil berteriak, "Kau akan mati!"

Dan dengan isyarat dari Xiao Wang Wei, puluhan panah menyerbu ke arah Ye Xiu, tak perlu mengatakan bahwa panah-panah itu melesat dengan sangat kuat.Namun, panah-panah itu terjatuh ke tanah dan cahaya putih yang cerah dari pedang Ye Xiu terpancar di udara.

Namun sebelum Ye Xiu dapat mengatur napasnya, serangan kedua dari panah-panah itu kembali diluncurkan.Ia melakukan hal yang sama kepada panah-panah itu, tapi ia sedikit lebih lamban ketika sebuah panah menusuk punggungnya.

Serangan dari panah itu berhenti saat ia berjongkok di atas tanah, dengan terengah-engah. Energy dalamnya seakan terkuras, karena ia telah menggunakannya untuk berperang dengan para pasukan dan kavaleri dari Azur sebelumnya. Ye Xiu menatap Riana, darah masih mengalir dari lukanya dan ia terlihat sangat pucat seperti orang yang telah mati. Jika bukan karena hembusan napas pendek Riana yang terasa di leher Ye Xiu, mungkin ia mengira bahwa ia telah kehilangan Riana.

"Masih berbicara dengan sombong sekarang, Guru Ye?" Xiao Wang Wei memberikan tatapannya yang menghina kepada Guru dari saudara sepupunya. Ia membenci semua tentang Xiao Jun. Hanya saat ia di angkat sebagai Pangeran Mahkota maka ia dapat menunjukkannya dengan bebas.

Kemampuan menggunakan pedang Xiao Weng Wei bukan datang dari Sekte Pedang Gunung Sui, karena ia tidak memenuhi syarat untuk masuk ke dalam Sekte Pedang itu. setiap tahun, Sekte Pedang Gunung Sui akan menerima anak-anak muda berusia 17 tahun untuk menjadi murid mereka dan hanya 10 orang terbaik yang dapat masuk. Ditambahkan dengan fakta ini, Xiao Wang Wei semakin membenci Xiao Jun. Lagipula itu merupakan suatu kebanggaan untuk menjadi murid dari Sekte Pedang Gunung Sui.

Jadi, dengan terciptanya situasi semacam ini di antara kedua Negara sekarang, Xiao Wang Wei memiliki rencana untuk menghancurkan tempat ini dan mengatur serangan terhadap Sekte Pedang Gunung Sui, dan Ayah Kekaisarannya sangat setuju dengan hal ini. Itu sangat mudah, berdasarkan fakta bahwa sebagian besar murid mereka berasal dari Kerajaan Xinghe, Kaisar Xiao Zi telah memberikannya kekuasaan untuk memimpin pasukan untuk menghancurkan tempat pelatihan bela diri yang kuno itu.

"Aku turut prihatin atas kehilanganmu, tolong terima rasa belasungkawaku."Xiao Wang Wei membungkukkan sedikit tubuhnya yang tinggi itu dan tertawa seperti orang gila.

"Jangan khawatir, aku pasti akan menyebarkan kisah cintamu yang tragis.Jadi semua orang akan mengerti seberapa besar rasa cintamu itu terhadap muridmu sendiri!"

Suara tawa Xiao Wang Wei bercampur dengan suara petir yang terdengar ketika hujan malam ini.Ia menganggap Riana yang tidak bergerak lagi sudah mati, ditambah dengan ekspresi Ye Xiu yang terlihat geram membuatnya merasa senang.

Tiba-tiba, di antara tawanya, suara ledakan terdengar dan diikuti dengan suara yang memekak telinga dari belakang Xiao Wang Wei. Ketika ia memutar balik tubuhnya, sebuah cahaya cerah dari pedang berada di punggungnya dan memaksanya untuk berlutut.

Seorang pria berjubah hitam berlari melewati penjaga, pedangnya yang terlihat ringan bagaikan angina, dengan mudah membuka jalan dan ia mendarat di sebelah Ye Xiu dengan mulus. Hujan masih membasahi bumi ketika ia datang tapi itu tidak menghalangi gerakannya. Ia menatap kebawah dan melihat punggung Ye Xiu yang tertusuk panah lalu menarik panah yang menusuk di sisi kanan bahunya tersebut.

Dalam sekali lirik Ye Xiu mengetahui siapa orang itu, dan sebuah senyum terbentuk di ujung bibirnya."Kau datang."Ucap Ye Xiu.

"Maar karena aku datang terlambat, Guru." Pria itu berkata dengan nada penyesalan ketika ia melihat keadaan Riana. "Apakah dia…"

"Dia hanya pingsan."Ye Xiu menyelesaikan kalimatnya.

Pria itu bernapas lega walau teredam karena penutup wajahnya.

"Kita harus pergi secepat mungkin.Luka Riana harus diobati secepatnya."

"Ayo bawa Riana ke sisi barat.Aku akan membuka jalan."

Xiao Wang Wei yang baru saja berdiri berkata dengan geram."Siapa kau?!Beraninya kau memukul Pangeran Mahkota ini!"Kedua matanya menyipit dengan seram sambil mencoba untuk menebak siapa pria berjubah hitam dan menggunakan penutup wajah itu.Ia mencoba untuk melihatnya dari hujan yang sangat deras namun tidak menemukan jawaban.

Pria berjubah hitam itu menatap kembali Xiao Wang Wei sebelum ia bergerak untuk menyerang para pemanah di atap dengan tujuan untuk membuka jalan untuk dua orang yang ada di belakangnya. Ye Xiu berdiri dan meneratkan genggamannya pada tubuh Riana yang tidak sadarkan diri sambil melompat dan mengikuti pria berjubah hitam itu dari dekat.

Dalam waktu singkat, para pemanah dari Golden Arrows itu terperosot jatuh ke tanah satu persatu saat sisa dari para pemanah itu mengejar mereka.

Gerakan Ye Xiu dan penyelamatnya sangatlah cepat, meskipun saat itu hujan berkabut, mereka tidak memiliki kesulitan untuk melihat jalan di bawah langit malam yang sedang hujan deras itu.

Dengan segera, para pengejar mereka tertinggal jauh.Bahkan bayangan dari Ye Xiu dan pria berjubah hitam itu tidak dapat terlihat.

Setelah mereka menghilang dari para pengejar, pria berjubah hitam itu memimpin jalan Ye Xiu dan Riana menuju ke dalam sisi barat dari kuil.Mereka berjalan dengan tenang, tapi itu tidak membuat mereka menjadi lalai, mereka malah sangat berwaspada di dalam lorong yang sunyi ini dan meningkatkan penjagaan mereka.

Dengan melihat pundak Ye Xiu yang berdarah, pria berjubah hitam itu berinisiatif untuk menggendong Riana, namun Ye Xiu menggelengkan kepalanya."Aku tidak apa-apa."Ia tidak membiarkan Xiao Jun menyentuh Riana, dan malah bertanya. "Jun, bagaimana kau bisa sampai kesini?"

Xiao Jun melepaskan penutup wajahnya dan menghela napas pasrah dengan kegigihan Gurunya, gossip mengenai hubungan di antara Gurunya dan Riana bukanlah hanya gossip.

Pria berjubah hitam yang sebelumnya adalah Xiao Jun, murid Ye Xiu yang juga merupakan mantan Pangeran Mahkota dari Kerajaan Azura sebelum ayah Xiao Wang Wei naik takhta untuk menggantikan kakaknya yang telah mati.

Sosok Xiao Jun yang indah sangat mempesona di tempat gelap dan lembab ini.ia memiliki kepribadian yang hangat, itu adalah kesan pertama yang dapat di lihat orang yang baru bertemu dengannya. Hal yang paling menarik dari dirinya adalah senyumannya, senyumnya yang sangat jauh dari kesan berbahaya dapat membuat ornag-ornag tidak percaya jika ia adalah seorang pemimpin dari ribuan tentara.

Mereka telah sampai di ujung lorong.Tidak ada apa-apa disana, hanya ada dinding batu bata berwarna putih. Xiao Jun berjalan ke sisi kirinya dan menendang batu bata kedua paling bawah dari ujung dinding 4 kali, di baris ketiga setelahnya di sisi kanannya bergerak dan meninggalkan sebuah celah yang cukup besar untuk mereka lewati.

Xiao Jun membiarkan Gurunya yang membawa Riana masuk terlebih dahulu dan ia mengikuti di belakang. Di dalam ruangan itu, ia menarik kebawah obor kedua yang berada di sisikirinya dan pintu batu bata itu tertutup.

Hampir di waktu yang sama saat pintu itu tertutup, semua obor yang berada di dalam ruangan itu menyala. Itu adalah sebuah kubah besar yang tiap dindingnya memiliki rak buku yang ditutupi dengan tirai.Di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang dapat menampung sekitar 30 orang.

Ini merupakan ruangan rapat rahasia di Sekte Pedang Gunung Sui, hanya para petinggi yang mengetahui tempat ini.di seberang ruangan ada pintu rahasia lain di belakang sebuah rak buku sebagai pintu keluar.

Xiao Jun merobek tirai yang menutupi rak buku itu dan menggelarnya di bawah sebelum ia membantu Guru Ye Xiu untuk membaringkan Riana diatasnya.

"Aku tahu bahwa Xiao Wang Wei telah merencanakan serangan ini terhadap Sekte Pedang kita. Tapi, aku tidak tahu bagaimana cara menghubungimu, Guru. Orang-orang bertingkah menjadi gila di luar sana dalam menghancurkan Kerajaan Xinghe."Xiaou Jun menjawab pertanyaan dari Ye Xiu yang sebelumnya dengan sebuah senyum getir yang terlihat di bibirnya.

"Xiao Zhong adalah seorang penguasa yang bijaksana yang dicintai oleh banyak orang." Ye Xiu mencoba untuk mengeringkan tubuh Riana dari kebasahan di bawah hujan dengan tirai lain yang diberikan Xiao Jun kepadanya. "Bukan Kerajaan Xinghe yang membunuh orang tuamu."

Xiao Jun menatap bagaimana cara Ye Xiu mengeringkan rambut Riana yang basah, Ia melakukannya dengan sangat lembut. Gurunya mengobati lengan kiri Riana yang terluka dengan penuh perhatian sambil mencoba untuk menghentikan darah yang mengalir keluar dengan tenaga dalamnya.

Menyadari Xiao Jun yang belum menjawabnya, Ye Xiu mengangkat kepala dan melihat Xiao Jun menatap kosong ke wajah Riana yang pucat."Dia akan baik-baik saja."Ye Xiu bergumam dengan lembut. Dia harus baik-baik saja!

"Aku tahu."Xiao Jun mengalihkan pandangannya dari wajah Riana yang pucat sambil berjongkok di seberang Ye Xiu, di samping tubuh Riana.

"Kau tahu bahwa Riana akan baik-baik saja atau tahu bahwa pembunuh orang tuamu bukanlah Kerajaan Xinghe?"Ye Xiu mencoba memastikan jawaban Xiao Jun.

"Keduanya."Xiao Jun menghela napas lelah sambil menundukkan kepalanya, menatap lantai yang ada di bawahnya. Xiao Jun ingin membantu Gurunya mengobati luka Riana, namun dengan mengetahui hubungan di antara mereka berdua, Ye Xiu tidak akan membiarkannya jika ia bersikeras untuk menyentuh adik tingkatnya itu.

"Itu adalah sebuah konspirasi yang dalam."Ye Xiu menyimpulkan.

"Aku tahu."Xiao Jun membalas dengan lemah.

Dengan mendengar jawaban putus asa dari muridnya, Ye Xiu menatap Xiao Jun. "Angkat kepalamu anak muda!Setelah dua tahun aku tidak melihatmu, kenapa kau menjadi sangat lemah seperti ini?!"Ye Xiu menggeram.Ia tidak suka cara Xiao Jun bersikap sekarang. Geraman Ye Xiu membuat Xiao Jun kaget dan dengan cepat mengangkat kepalanya lalu tersenyum manis kepada Ye Xiu.

"Jangan tersenyum padaku!"Ye Xiu membentak Xiao Jun, dan mengembalikan perhatiannya kepada luka Riana sedangkan Xiao Jun terkekeh.

Ye Xiu tahu, muridnya ini bukanlah tipe yang agresif.Ia adalah seseorang yang menghargai strategi yang bagus terhadap kemampuan berkelahi. Tapi itu bukan berarti bahwa ia adalah seseorang yang berhati lembut juga. Ia bisa membunuh musuhnya sambil tersenyum dengan manis. Dalam hal kemampuan berkelahi, ia juga tidak lemah. Lagipula, Tetua Dam adalah Guru pertamanya sebelum ia memasuki Sekte Pedang Gunung Sui.

"Bagaimana kabar Xiao Tianyou?"

Chapitre suivant