webnovel

Naluri Seorang Ayah

Joon terus mengikuti langkah tenang Miryu. Kesunyian tiba-tiba melingkupi mereka. Namun, semakin lama Joon merasa sedikit janggal dengan situasi ini. Ah, bukannya sedikit, tapi banyak sekali kejanggalan di tempat ini.

"Miryu?"

"Hmm?"

"Tentang sikapmu tadi yang begitu tidak suka jika gagak besar tadi mengadukan kedatangan kita ke nenekmu, itu kenapa, Miryu?"

"Dengarkan aku, Joon! Jangan kira nenekku itu seorang wanita yang sangat menyayangi cucunya seperti kebanyakan nenek yang kita lihat di Dunia Manusia. Bahkan, nenekku itu tidak segan-segan memanfaatku atau bahkan melenyapkanku."

"Ah, aku juga pernah merasakan, Mir." Joon menyahut. Ia jadi mengingat tentang Kakek Suguru yang begitu kejam itu. "Kakekku juga sangat kejam. Bahkan, beliau juga tega melukaiku tanpa ampun waktu itu," lanjut Joon.

Miryu berbalik sejenak hanya untuk menepuk pundak temannya itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant