Suasana canggung perlahan berubah menjadi suasana hangat. Suasana yang tak pernah Takeyuki alami selama ini. Andai saja Zenkyo dan Nana berada di antara mereka saat ini, semakin lengkaplah kebahagian yang dirasa Takeyuki.
"Mau ikut Otousan ke perusahaan setelah ini?" tawar Takeyuki.
"Apa ada banyak makanan di sana?"
"Hahaha makanan saja yang ada di kepalamu. Terakhir dari Jepang berat badanmu turun delapan kilo, tapi sejak tinggal di sini bersama Otousan, kurasa berat badanmu naik lebih dari sepuluh kilo," ucap Takeyuki.
Takeyuki sungguh gemas melihat tingkah Joon. Seolah Joon itu memiliki banyak kepribadian seperti dirinya. Terkadang sangat polos, kadang bodoh, kadang sok dewasa.
Joon mengangguk.
"Mbaikloh, Touchon. Akoe ikoet," ucap Joon dengan mulut masih penuh dengan makanan.
"Uhuk!! Uhuk!" Joon tersedak karena makanan yang memenuhi rongga mulutnya. Ia segera mengambil air dan meneguknya.
"Hei ... pelan-pelan makannya!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com