webnovel

Zen vs Kayaba Akihiko

Semua player disini mulai menatap pria yang berdiri tegap dengan tameng didepannya, sambil mencoba untuk memverifikasi kebenaran yang mereka dengar sebelumnya.

"Kalau boleh tahu, bagaimana kamu bisa mengetahuinya?" kata Heatcliff kepada Zen.

Perkataan ini membuat semua player disini langsung tersentak, karena perkataan itu membuktikan semua yang mereka dengar sebelumnya adalah benar.

"Oke yang pertama saat aku mendapatkan gaya bertarung dua pedangku. Saat aku selesai membuat senjataku dan mencoba menggunakan gaya pedang baruku, tiba – tiba saja kamu langsung mengundangku untuk memasuki kelompokmu." Kata Zen

"Sebenarnya saat itu, aku mengira kamu hanya mengundangku masuk ke kelompokmu seperti biasanya kamu lakukan, namun setelah gaya bertarungku diketahui publik, kamu sekeras mungkin mengajakku memasuki kelompokmu. Ini sangat aneh menurutku, mengapa saat aku sedang menggunakan gaya dua pedangku, kamu tiba – tiba saja menggundangku memasuki kelompokmu, seakan kamu mengetahui sesuatu." Jelas Zen

"Dan semua itu kecurigaan itu muncul saat kamu melawan Kirito" kata Zen

"Kamu tahu sendiri, aku pengguna pedang ganda pertama didalam game ini, dan aku mengetahui semua serangan yang dilakukan oleh Kirito. Namun serangan terakhir yang Kirito luncurkan saat itu, menurutku bisa langsung mengalahkanmu, tetapi anehnya kamu bisa menangkis serangan itu dengan mudah dan mengalahkannya." Lanjut Zen

"Mungkin kamu bisa mengelabuhi pemain lain, tetapi tidak dengan kami yang menggunakan gaya bertarung yang sama, Apakah kamu merasakan apa yang kukatakan tadi Kirito?" tanya Zen kepada Kirito.

Kirito langsung tertegun dengan apa yang dikatakan oleh Zen. Kirito memang mencurigai duel tersebut, seakan ada sesuatu yang mengganjal, namun sampai saat ini dia masih belum mengetahuinya sampai Zen menerangkan penjelasannya kepada Heathcliff tadi.

"Aku juga merasa kejanggalan pada saat duel tersebut, saat aku memberikan serangan dengan kesempatan untuk mengalahkannya sangat terbuka, tiba - tiba saja pergerakannya terlalu cepat tidak seperti biasanya" balas Kirito.

Mendengar penjelasan Zen dan konfirmasi dari Kirito, Heathcliff saat ini hanya tersenyum dan mengangguk.

"Aku sudah menduganya, itu adalah kesalahan yang tidak disengaja. Kirito, pergerakanmu saat itu memaksaku untuk menggunakan bantuan sistem adminku untuk menghadang serangan terakhirmu itu." Kata Heatcliff

"Memang benar semuanya, Aku adalah Kayaba Akihiko. Dan sebagai catatan, aku adalah boss terakhir didalam game ini, saat kalian mencapai lantai puncak didalam game ini" kata Heathcliff atau Kayaba

Mendengar semua ini, semua player disini mulai heboh akan informasi yang mereka terima ini.

"Dan aku tidak menyangka Zen-kun, kamu akan mengetahui kedokku, apakah kamu tahu aku malah menaruh harapan lebih kepada orang yang memiliki gaya pedang yang sama sepertimu dan mengira akan melawannya dipuncak game ini." Kata Kayaba.

Semua player disni mulai merasakan kemarahan yang sangat tinggi, beberapa player merasa dihianati karena berada disatu kelompok bersamanya. Melihat ini satu persatu player tersebut mencoba menyerang kayaba dengan niat membunuhnya.

Melihat ini kayaba mengaktifkan sistem adminnya dan membuat semua player disini lumpuh tidak bisa bergerak kecuali satu orang yaitu Zen.

"Zen / Zen-san" kata Asuna dan Silica yang merasakan tubuh mereka tidak bisa digerakkan dan mulai terjatuh kebawah.

"Jadi apa yang akan kamu lakukan Kayaba?" tanya Zen sambil mencoba menopang Asuna dan Silica dan membaringkannya ditempat yang nyaman.

"Zen-kun, aku akan memberimu sebuah hadiah karena berhasil mengungkapkan identitasku. Aku akan memberikanmu kesempatan untuk melawanku dalam pertarungan satu lawan satu dan aku akan mematikan admin sistem yang melindungiku." Kata Kayaba

"Jika kamu menang, game ini akan berakhir dan semua player akan bisa keluar dari game ini?" tanya Kayaba.

Zen yang mendengar perkataan Kayaba ini hanya tersenyum.

"Baiklah" kata Zen. Mendengar ini Asuna dan Silica merasa tidak setuju akan perkataan Zen. Namun setelah diyakinkan oleh Zen, mereka berdua hanya mengangguk dan mendukung keputusan Zen sepenuhnya.

"Asuna ,Silica sampai bertemu didunia luar." Kata Zen dan dibalas anggukan oleh mereka berdua walaupun mereka susah melakukannya.

"Dan Asuna, apapun yang terjadi, aku pasti akan menjemputmu" kata Zen membisikan sesuatu kepada Asuna. Asuna yang mendengar ini merasa bingung dengan perkataan Zen namun dia mengiyakan perkataannya.

Akhirnya Zen mulai berjalan mendekati Kayaba sambil membawa kedua pedangnya, saat ini mereka berdua sudah saling berhadapan satu sama lainnya.

"Apakah aku tidak akan mengatakan sesuatu kepada teman – temanmu? Mungkin saja kamu akan mati disini" kata Kayaba.

"Aku akan mengucapkannya saat aku keluar dari game ini. Tentu saja, karena berhasil mengalahkanmu." Jawab Zen percaya diri.

"Aku suka kepercayaan dirimu Zen-kun, tetapi apa kamu tahu, aku mengetahui semua informasi tentang gaya bertarungmu?" kata Kayaba

"Benarkah, kamu tahu mengapa rumor mengatakan aku adalah seorang beast dengan perawakan jelek? Karena mereka semua belum pernah melihatku bertarung dengan serius." kata Zen sambil tersenyum.

Lalu kayaba mulai mematikan sistem adminnya dan bersiap untuk berhadapan dengan Zen.

Melihat Kayaba sudah mematikan sistem admin yang melindunginya dan bersiap, tanpa pikir panjang Zen langsung berlari menuju kearah kayaba mencoba menyerangnya. Semua serangan Zen berhasil ditangkis oleh Kayaba menggunakan tamengnya, saat melihat serangannya berhasil ditahan, kayaba mencoba menebas Zen yang teralihkan, namun Zen sangat mudah menghindarinya.

kayaba yang gagal menyerangnya Zen, membuat pertahanan Kayaba sangat terbuka, melihat ini Zen langsung mengaktifkan sword skillnya.

<Starbust Stream>

Serangan cepat dengan 16 kombo hit mulai menghujani Kayaba, serangan ini merupakan serangan spesial dari pengguna dua pedang karena kecepatan serangannya. Namun kayaba berhasil menangkis serangan kesepuluh dan seterusnya.

Kayaba saat ini bar Hpnya tersisa 20% karena serangan Zen tersebut, untung saja dia berhasil menangkis sisa serangan Zen. Namun sialnya, saat dia masih terfokus menahan kombo serangan Zen, Zen lalu tiba – tiba sudah berada dibelakangnya.

Kayaba langsung mengarahkan tamengnya menahan serangan Zen yang akan dilancarkannya, namun karena serangannya Zen yang sangat cepat, Zen lalu memotong tangan kayaba yang mengenakan tameng tersebut yang terlambat menangkis serangannya.

Melihat sebuah tangan yang memegang tameng mulai jatuh dan menghilang, Zen lalu menebas kembali tangan yang membawa pedang hingga kedua tangan Kayaba sudah menghilang dari tubuhnya.

"K-Kenapa?" kata Kayaba yang tidak menyangka Zen akan sekuat ini.

Zen perlahan berjalan kearah Kayaba dan mengaktifkan sword skillnya dikedua pedangnya dan langsung menusuk tubuhnya hingga dia mulai bersinar dan menghilang.

Chapitre suivant