webnovel

126. Kegilaan di Antara Mereka

Aiden mengibas-ngibaskan tangannya yang sedang memegang asbak. Di hadapannya, Dirga telah menelungkup dengan kepala berlumur darah. Ayah dari Gilang itu nyaris tak bisa memberikan perlawanan berarti saat Aiden menyerangnya.

Aiden menaruh asbak tanah liat yang juga berlumur darah itu ke meja, kemudian mulai mengelapi tangannya sendiri.

"Hei, apa kamu juga akan membuatnya menjadi karya seni?" tanya Zita, berjongkok dan memeriksa Dirga. Pria itu masih bernapas pelan.

Sebuah desahan meluncur dari mulut Aiden. "Sasaranku yang sebenarnya adalah Medora. Aku sedang tidak ingin mengurusi orang biasa seperti dia."

"Maaf mengganggu." Satu sosok Piv meloncat ke dekat kaki Aiden. "Ada monster."

Kedua ujung bibir Aiden turun. Wajahnya tak menunjukkan minat sama sekali. "Aku tidak mau. Monster itu membosankan. Darah mereka warnanya sangat tidak indah. Wajah mereka juga hampir tanpa ekspresi."

"Bagaimana kalau kubilang, bidadari lain juga bergabung?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant