webnovel

99. Mengapa Kamu Menolak Keindahan, Rava?

Berbaring di kasur lantai, Rava menatap langit-langit kamarnya. Padahal, tadi dia sudah sangat mengantuk, tetapi sekarang memejamkan matanya tak memberi dampak apa pun. Dia masih saja terjaga. Dulu, kalau Kacia dan Lyra luka-luka, dia lebih memilih tidur di kursi, sementara kedua bidadarinya itu menempati ranjang dengan kondisi nyaris telanjang. Sekarang, gara-gara dipaksa Lois, dia harus berdekatan dengan para bidadari. Kacia melintang di atasnya, Lyra di sisi kanannya, dan Lois di sebelah kirinya.

Lyra dan Kacia masih menggunakan selembar kecil kain putih untuk melindungi bagian bawah tubuh, tetapi Lois memilih untuk tak memakai apa-apa sama sekali.

Rava menghela napas. Jantungnya sekarang seperti akan meledak dan kedua pipinya bak sedang disundut bara api.

"Rava, apakah kamu sudah tidur?" bisik Lois.

Sedikit terhenyak, Rava pun menjawab. "B-belum."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant