"Naura, bangun!"
Samar-samar, dari kesadarannya yang belum sepenuhnya datang, Naura mendengar namanya disebut berulang kali.
Rasa takut membuat tubuhnya menggigil tak berdaya. Tubuhnya bergerak dengan sendirinya.
Entah kekuatan dari mana, seluruh tubuhnya yang terasa sakit, ngilu, bisa bergerak cepat.
Penglihatannya masih samar. Belum jelas siapa yang datang menemuinya.
Naura bergerak menyerangnya, sebagai tanda antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lagi olehnya.
Greppp...
Brukkk!
Naura mencekik bayangan yang belum jelas dimatanya. Hanya ada bayangan menjijikkan Delice saat menyetubuhinya tanpa ada ada belas kasihan sedikitpun.
"Uhuk... Uhuk... Naura, sadarlah! Ini aku!"
"Gracia!"
Naura langsung melepaskan Gracia. Tangannya gemetaran dengan hebat. Gracia langsung memeluknya yang saat itu menangis.
"Maaf, Ge. Aku tidak bermaksud melukaimu. Aku minta maaf," ucap Naura.
Hiks... Hiks... Hiks...
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com