Naura merinding, entah karena angin malam yang membelai kulitnya atau karena ucapan pria asing yang menurutnya seperti sebuah peringatan.
Naura berdiri dan mundur beberapa langkah. Terdengar suara kaki beberapa orang yang mengarah ke arahnya.
"Naura!" merasa namanya di panggil, Naura pun menoleh.
"Delice!" teriak Naura.
Delice langsung mengerti signal yang diberikan oleh Naura padanya. Ke arah mana suara Naura menggema, di situlah Delice bisa menemukannya.
"Kenapa kau ada di sini?" tanya Delice khawatir.
"Karena tadi..." Naura menoleh ke belakang dengan niat untuk menunjukkan pria asing yang baru saja di temuinya tapi pria itu sudah pergi dengan kilat.
"Apa kau tahu bagaimana aku sangat mengkhawatirkanmu?" Delice memeluk Naura dengan erat seolah Naura bisa kapan saja meninggalkannya.
"Ahhh, maaf! Aku terlalu panik sampai-sampai tidak tahu harus berjalan ke arah mana," jawab Naura.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com