webnovel

87. Melatih Penuh Hasrat 2

"Delice, kau mulai menindasku lagi?" Naura memancing belas kasih Delice.

"Siapa? Aku tidak melakukan apa-apa," ucap Delice.

"Lepaskan pinggangku. Rasanya hampir patah," ucap Naura dengan tatapan mata kesakitan.

"Maaf! Apa aku menyakitimu? Biar aku lihat," ucap Delice.

"Tidak perlu! Kau hanya perlu melepaskan tanganmu saja," tolak Naura.

"Aku harus melihatnya. Bagaimana kalau memar?" Delice tidak ingin kalah dari Naura.

"Delice, apa yang kau lakukan?" pekik Naura.

"Aku sedang meraba pinggangmu sedikit. Aku ingin melihat mana Yang sakit," jawab Delice.

"Delice!!!!" teriak Naura.

"Kenapa? Aku ada di depan matamu tapi kau masih berteriak? Aku belum menghukummu, ingat itu," bisik Delice.

"Tanganmu menyentuh ke arah mana? Delice, berhenti! Ahhh, Delice stop!" teriak Naura.

"Aku hanya menyentuhnya!" bisik Delice.

"Oke, aku mengaku salah. Berhentilah menyentuhku!"

Naura mengalah karena Delice menggelitik pinggangnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant