webnovel

Bab 46 (18+)

(AN : ADEGAN SEKS UNTUK UMUR 18 KEATAS. JIKA KALIAN MASIH DIBAWAH UMUR TOLONG SKIP BAB INI!!)

Alex berpindah tempat menggunakan listriknya ke kamar tidur yang berada di ruang klub ORC. Dia menggendong Rias dengan gaya putri yang masih berpakaian gaun pengantinya.

"A - Apakah kau yakin mau melakukannya sekarang."

Alex bisa mendengar suara gugup Rias yang berada di gendongannya. Dia menatap tubuh Rias dengan penuh nafsu dan berkata, "Iya, Rias. Aku tidak bisa menahannya lagi..."

Rias bisa merasakan tatapan Alex dan tersipu. Dia menganggukan kepalanya dan berkata, "Tolong bawa aku..."

Alex bisa melihat ekspresi Rias saat ini sangat imut. Dia tidak bisa menahannya lagi dan melemparkannya ke Kasur.

"Kyaaa."

Alex kemudian berada di atasnya dengan kedua siku tangannya berada di kedua sisi kepala Rias dan wajahnya sangat dekat dengannya. Alex bisa mencium aroma harum Rias disini. Dia kemudian mengigit telingannya dengan lembut dan menggeseknya dengan giginya.

"Ahnnn....." Rias bisa merasakan nafas lembut Alex dari telingannya dan tidak bisa menahan diri untuk mengerang kenikmatan.

Alex melepaskan gigitan telingannya kemudian mendekatkan wajahnya ke bibirnya dan menciumnya dengan penuh gairah. Dia bisa merasakan mulut Rias entah bagaimana mirip dengan apel, asam dan manis. Dia memasukan lidahnya dan menjelajahi setiap inci mulutnya.

Rias bisa merasakan lidah Alex memasuki mulutnya dan tidak bisa membantu tapi dia mengeluarkan lidahnya juga dan mencoba bergulat lidah dengannya.

Alex bisa merasakan gerakan lidahnya sangat canggung, tapi dia dengan sabar membimbingnya.

Setelah beberapa menit mereka berciuman dengan penuh gairah dan berpisah karena kehabisan nafas, meninggalkan jembatan air liur di bibir keduanya.

"Hah... Hah.... Alex-kun... " Rias terengah-engah sambil menatap Alex dengan penuh nafsu.

Alex kemudian menurunkan wajahnya dan mencium leher Rias. Dia menggerakan tangan kanannya turun dari rambut ke pantatnya dan meremasnya dengan lembut.

"Ahnnn~"

Alex kemudian menurunkan wajahnya dari lehernya ke payudaranya yang besar masih tertutupi oleh gaun pengantinnya. Dia menggunakan tangan kirinya menuju ke bawah punggung Rias untuk melepaskan tali gaunnya.

Rias mengerti niat Alex dan menaikan punggungnya sedikit dan membiarkan tangan Alex membuka tali gaunnya.

Setelah melepaskannya, payudara Rias langsung keluar dari gaunnya. Alex menelan ludah ketika melihatnya dari dekat. Dia memang mimiliki fetish perut, tapi jika dia ditawari payudara, dia tidak akan menolaknya. Dia kemudian mendekatkan wajahnya dan menghisap payudara kanan Rias sambil menggunakan tangan kirinya untuk meremas payudara kirinya.

"Ahnnn~ Alex-kun... Kamu seperti bayi saja... Ahnnn~" Rias mengerang ketika melihat Alex menghisap payudaranya.

Alex tahu bahwa payudara Rias tidak akan mengeluarkan susu, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk menghisapnya. Dia kemudian menggunakan lidahnya untuk menggesek putingnya dengan lembut.

"Ahhhhnnn~"

Alex melepaskan payudaranya dan menurunkan wajahnya melihat perutnya yang terlihat ketat dengan gaun pengantinnya. Dia kemudian turun lagi dan melihat rok pengantinnya yang sudah berantakan. Dia mengangkatnya dan memperlihatkan bahwa dia memakai celana dalam garter belt putih yang sudah basah karena air cumnya. Alex mendongak dan menatap Rias untuk konfirmasi.

Rias menganggukan kepalanya dengan sedikit jejak kemerahan di pipinya.

Setelah menerima jawabannya, Alex langsung mendekatkan wajahnya ke vaginanya yang ditutupi oleh kain celana garter beltnya dan menjilatinya dengan lidahnya.

"Ahnn~"

Alex mengangkat bagian bawah lutut Rias untuk akses penuh ke vaginannya. Dia menggunakan lidahnya ke vaginannya tapi dia tidak memasukannya dan hanya menggoda klitorisnya.

"Ahnn~ Ahnnn~ Alex-kun.... Aku cumming!" Rias menggenggam kepala Alex untuk mendekatkannya ke vaginannya.

Alex bisa merasakan pahanya bergetar dan vagiananya mengeluarkan sebuah air manisnya. Alex meminumnya sampai habis. Dia kemudian menatap Rias dan menjilat bibirnya yang membuat Rias bergidik. Alex kemudian menciumnya lagi dan memandang Rias.

Rias tahu maksud Alex dan mengangguk. Dia kemudian menurunkan tangannnya ke celana Alex dan merasakan sesuatu yang sangat keras. Dia tersipu tapi dia tetap melanjutkan dan menggosoknya dengan tangannya kemudian membukanya perlahan.

!!!

Rias terkejut ketika melihat penis Alex yang sangat besar keluar dari celanannya dan menusuk perutnya. Dia memegangnya menggunakan tangannya tapi itu tidak pas untuk penisnya yang lebih besar, dia kemudian menggosoknya menggunakan tangannya untuk membuat Alex kenikmatan.

Alex melepaskan ciumannya dan melihat mata Rias yang sepenuhnya terpaku kepada penisnya seperti kucing yang menemukan mainan baru.

"Apakah kau ingin melihatnya dengan lebih dekat?"

Mendengar pertanyaan Alex, Rias hanya bisa mengangguk dan sedikit bersemangat.

Alex kemudian membaringkan tubuhnya di samping Rias, dan Rias menaiki tubuhnya sambil menatap penisnya yang berdiri dengan bangga.

"Gulp.." Rias menelan ludah ketika melihatnya. Dia sudah mendapat pendidikan tentang seks, tapi dia belum pernah penis yang sebesar ini dari buku yang dia lihat. Dia kemudian menggengamnya denga jari jarinya dan mencoba menggerakannya keatas dan kebawah.

Alex bisa merasakan gerakanya sedikit canggung dan itu wajar karena ini pertama kalinya Rias. Namun, entah kenapa Alex merasakan gerakan Rias yang canggung ini meransang dirinya.

"Kau bisa memasukannya ke mulutmu."

Rias menelan ludah lagi ketika mendengar kata Alex. Dia bertanya tanya apakah penis yang besar ini bisa masuk mulut kecilnya, dan memutuskan untuk mencobanya. Dia memasukanya ke dalam mulutnya dan berhenti di setengah penisnya. Dia tidak bisa mengambil penisnya lebih jauh lagi. Rias kemudian menggerakkan kepalanya perlahan membiasakan mulutnya dengan ukurannya.

Alex bisa merasakan giginya menyentuh penisnya, tapi mau gimana lagi. Ini adalah pertama kalinya Rias.

"Rias, berhati-hatilah, jangan biarkan gigimu mengenainya."

Rias mengangguk dengan kata Alex. Dia kemudian dengan cepat menambah kecepatannya.

Alex kagum dengan cepatnya Rias mempelajari intruksinya.

Suara kamar ORC yang tadinya sepi sekarang dipenuhi dengan suara cabul Rias yang menghisap Penis Alex.

Alex bisa melihat Rias menambah kecepatannya. Dia memegangi kepalanya. Mendukungnya bergerak lebih cepat. Setelah beberapa menit, Alex akhirnya akan mencapai klimaksnya.

"Rias... Aku akan cumming..."

Mata Rias menjadi waspada ketika mendengar katanya. Tapi dia tidak menurunkan kecepatannya, melainkan menambah kecepatannya.

Melihat semangat Rias. Alex sudah tidak tahan lagi. Dia memegangi kepala Rias dengan lebih kuat dan mengeluarkannya di mulutnya.

"UHUK! UHUK!" Rias terbatuk ketika Alex mengeluarkan spermanya di dalam mulutnya, tapi dia tidak memuntahkannya, tapi menelannya. Dia kemudian menjulurkan lidahnya untuk memperlihatkan bahwa dia menelan semuanya, "Rasanya aneh, tapi, entah kenapa aku merasa ketagihan dengan ini."

Alex bisa melihat Rias sangat seksi sekarang. Penisnya masih keras dan sekarang adalah acara utamanya. Alex kemudian mendorong Rias ke bawahnya dan itu cukup mudah dengan kekuatannya.

"Kyaaaa!"

Alex menjilat bibirnya dan menggunakan tangannya untuk membuka garter beltnya yang menutupi vaginanya. Dia bisa melihat vagiannya masih putih bersih belum menumbuhkan rambutnya.

"Alex... Ini pertama kalinya bagiku.. Jadi, tolong lembut.."

Alex mengangguk dengan kata kata Rias. Dia kemudian melepas celananya dengan cepat dan sekarang dia telanjang bulat. Dia kemudian mendekatkan penisnya ke vaginanya dan menggesek-geseknya, membuat penisnya basah dengan air cumnya.

Setelah pemanasan sebentar. Alex menggerakan pinggulnya dan memasukan penisnya ke pintu masuknya.

"Uuuu.... Alex... Terlalu besar... Ini sakit.."

Alex bisa saja mengambil keperawanannya tanpa rasa sakit, tapi dia tidak melakukannya, karena ini adalah momen berharga bagi gadis yang hanya sekali dalam seumur hidup. Alex hanya bisa menciumnya untuk mengalihkan perhatiannya dan meredakan rasa sakitnya.

Rias menggenggam punggung Alex sampai kuku kukunya masuk ke dalam kulitnya dan itu menyakitkan bagi Alex, tapi itu tidak seberapa dengan sakit yang dialami Rias.

Alex memasukan penisnya ke pintu masuknya perlahan, sampai dia merasakan penisnya menembus selaput daranya. Dia kemudian memasukannya lebih dalam lagi dan merasakan vaginanya meremas penisnya dengan ketat sebelum masuk sepenuhnya kedalam.

Alex menatap Rias dan dia bisa melihat sudut matanya mengeluarkan air mata. Alex melepaskan ciumannya dan menjilat air matanya. "Apakah kamu baik-baik saja?"

"Itu sakit..."

"Kalau begitu, cium aku," Kata Alex.

Rias menganggukan kepalanya dan menciumnya. Setelah beberapa menit, Rias melepaskan ciumannya dan saling memandang sebelum menganggukan kepalanya.

Alex mengangguk dan menggerakan pinggulnya perlahan. Dia mengangkat bagian bawah lututnya membentuk M untuk menggerakan penisnya dengan lebih mudah.

Rias bisa merasakan itu sedikit perih tapi perlahan itu digantikan dengan kesenangan. "Ahnnn! Alex!!"

Alex merasakan penisnya semakin masuk kedalam vaginanya, dan vaginanya meremas penis Alex mencoba untuk mendorongnya keluar, dan itu memberi kesenangan ekstrim pada keduannya.

Setelah beberapa menit, Alex merasakan klimaksnya. Dia menambah kecepatan pinggulnya dan membenturkan penisnya ke rahim Rias berkali kali, sebelum mengeluarkan semua spermannya ke dalam rahim Rias.

"Ahnnnn~" Rias bisa merasakan sperma hangat Alex masuk kedalam rahimnya dan tidak bisa menahan erangannya. Vaginanya berkedut dan meremas penis Alex seolah-olah memeras setiap tetes spermanya.

Rias terengah-engah dan menutup matannya karena kelelahan, tapi ada senyum puas terbentuk di wajahnya.

Alex melihat Rias tertidur dan menghela nafas. Dia kemudian menarik penisnya dari vagina Rias meninggalkan sperma dan darah perawan Rias yang meluber keluar dari rahimnya.

Alex kemudian berbaring di samping Rias dan memeluknya sebelum tertidur bersamanya.

*DING* [Selamat! Host telah menyelesaikan quest tersembunyi : Selamatkan Rias dari pertunangannya]

[Hadiah : [Knight of Owner Rank A++] [Kartu Pemanggilan Karakter Anime Acak] [Cincin Segel Rank S+]

Alex belum tahu, bahwa dia mendapat panen besar hari ini.

Chapitre suivant