Changyi menghela nafasnya berat saat dia menyadari satu hal. Jika di mobil ini tidak hanya dia seorang, melainkan ada juga Qionglin yang duduk di sampingnya. Tengah menatap dirinya dengan tatapan takut dan juga khawatir.
Karena masih emosi dengan keputusan Ayahnya, yang terus meminta Chagyi menikah dengan Ruyi. Dia sampai tidak sadar jika ada satu wanita yang tidak tahu masalahnya. Pria itu langsung menariknya dalam pelukannya. Mengusap punggung wanita itu dan berharap jika dia mendapat ketenangan. Dan benar saja aroma strawberry dan coklat ini mampu membuat Changyi sedikit tenang. Aroma kesukaan ibunya dulu, strawberry.
"Changyi kamu baik-baik saja kan?" tanya Qionglin sekali lagi.
Sejak tadi pria itu hanya diam saja, dan tidak menjawab pertanyaan Qionglin. Wanita itu mencoba melepaskan diri dari pelukan Changyi, tapi yang ada Changyi malah menahannya dan memeluk Qionglin begitu erat.
"Lima menit aja kayak gini. Gue mohon jangan menolak." ucapnya lirih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com