"Haha, tentu saja! Saudaraku Marko, kamu adalah pejuang terkuat di penjuru ibu kota. Siapa yang tidak menghormatimu di Ibu kota Jakarta ini? Udang kaki lembut Saudara Rio dapat dimusnahkan dengan menggerakkan jari kelingkingmu!" Zain Tersenyum dan mengisi gelas Tuan Marko dengan anggur lagi.
"Itu semua sudah diajarkan oleh guruku yang aku sangat hormati." Dia berkata begitu, tetapi wajah Tuan Marko penuh dengan kemenangan, "Ngomong-ngomong, kamu mengatakan bahwa Atika adalah yang teratas dari Peringkat Bunga Emas Ibu kota? Apakah dia memang secantik itu??" Zain Membeku, dan kemudian segera menyadari apa yang dipikirkan Tuan Marko.
"Ya, Atika dikenal sebagai kecantikan nomor satu di Ibu kota! Orang-orang yang mengejarnya saat itu berasal dari sabang ke merauke! Saudaraku Marko, jika anda tertarik, saya dapat membantu anda untuk mendapatkannya. Lagipula tidak sedikit orang yang tidak menyukai Rio di keluarga Winarya" sambung Zain dengan penuh semangat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com