webnovel

TERLALU BIASA

Gibran menuntun Freya untuk duduk di meja makan, dia menarik kursi itu untuk Freya duduk di sana. Senyuman lebar di pamerkan membuat Devan tersenyum heran.

"Papa antusian banget kayaknya Freya pulang." Celetuk Devan yang masih berada di belakang.

Freya yang baru saja turun dari mobil terkejut saat Gibran menarik tubuhnya untuk di peluk, cewek itu bahkan sampai melotot saking terkejutnya. Gibran merasa senang, putrinya terlihat baik – baik saja. Dia begitu sumringah melihat Freya tidak ada setitik luka 'pun di area wajahnya.

"Freya, kamu mau makan apa? Papa masakin sekarang, ya." tanya Gibran antusias.

Freya masih bingung dengan sikap Papa 'nya, mungkin karena dia jauh darinya selama satu minggu. Freya juga memahami akan hal itu, lagipula Freya tidak pernah jauh dari sang Papa.

"Pa, Freya masih capek liat tuh mukanya ... kusem banget." Sahut Devan sedikit mengejek Freya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant