webnovel

Pembagian Tugas

Daerah bebatuan merah dan keadaan berpasir dengan atmosphere yang tipis. Suasana hening yang mencekam, dan langit sekitar yang terbilang agak gelap dibanding di daerah Bumi karena masalah lapisan atmosphere....

Mars, planet merah yang sangat nyata, dengan dua hal yang bisa dibilang sangat identik di seluruh Tata Surya. Yaitu berdirinya Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya.

Hanya saja pada saat ini, keadaan hening Mars telah menghilang karena dia saat ini tengah dikunjungi oleh lusinan Kapal Ruang Angkasa besar dan lusinan robot yang terbang lalu lalang dengan kecepatan puluhan Mach di langit mengelilingi Mars.

Sementara itu, disamping Valles Marineris, terlihat lima sosok, yang mana satu diantaranya bahkan tidak memakai baju pelindung!

"Herrscher memang Buggy. Kenapa kau bisa hidup disini tanpa terganggu sedikitpun?" Dr. Tesla mengeluh sambil mengambil beberapa sampel di bebatuan Mars.

Dia mengeluh karena mereka berempat harus memakai pakaian khusus, sementara Yuuki tidak.

Yuuki sendiri hanya mengangkat bahunya mendengar ini dan menjawab, "Herrscher adalah keberadaan hukum Alam Semesta itu sendiri. Mereka adalah keberadaan yang sama dari salah satu unsur pembentuk Alam Semesta. Seperti aku, Herrscher of Reason, mengatur sisi pembentukan. Jadi sebagai Herrscher, secara alami aku bisa hidup di lingkungan manapun di Alam Semesta."

"Ini namanya adaptasi lingkungan terbaik~"

Ini juga dibuktikan dengan Young dan Sirin di Manga HI3, dimana keduanya bisa dengan mudah bertarung di Bulan tanpa ada hambatan.

Bahkan mereka bisa berbicara melalui ruang tanpa udara, memang Buggy bukan?

Ahhh, Ngomong-ngomong, Yuuki dan yang lain saat ini berkomunikasi melalui radio yang terpasang di pakaian astronot mereka, karena jika tidak, mereka akan kesusahan berkomunikasi.

Beda ceritanya jika itu ada di Kapal Ruang Angkasa, mereka tidak perlu berkomunikasi dengan radio karena disana masih ada udara.

Einstein sendiri menatap konsol komputer porrabel di tangannya dan berkata, "Ini benar-benar menarik, siapa sangka akan ada kalanya aku menginjakkan kaki ke Mars."

"Itu benar~ Lihat, lihat~ Aku, melayang~ Woohoo ...."

"Shizuka, jangan terlalu bersemangat, jika kita salah sedikit, kita akan melayang di Luar Angkasa." Hasegawa-sensei mengeluh pada Shizuka-sensei yang meloncat-loncat disana.

"Ehhhhh~ Tapi Yuu-chan pasti menyelamatkan saat itu terjadi loh? Benar kan, Yuu-chan?"

"Ah...Selama masih ada di kawasan Tata Surya, dan beberapa juta kilometer darinya. Karena data penghitungan kami belum sampai ke Galaxy."

Disaat mereka bersenang-senang disana, sosok Jarvis yang unik diantara Ex-Machina lainnya mendarat dengan tenang di antara mereka dan segera melaporkan:

<Sir, semua area sudah ditelusuri, dimana kita akan membangun "Monolith" ini?>

"Oh? Sudah selesai? Seperti yang diharapkan dari Ex-Machina." Yuuki bertepuk tangan, "Ngomong-ngomong, apakah kau menemukan kecoak?"

"Sungguh, jangan mengatakan kecoak ini dan kecoak itu! Apa-apaan kecoak di Mars ?!" keluh Dr. Tesla disana.

Yuuki mendengus jijik, "Itulah perbedaan kepintaran kita Dr. Tesla. Kau tidak tahu, jadi kau hanya bisa mengeluh...Heh!"

"Apa katamu !!! Biar kuberitahu, Bla bla bla bla...Dan juga bla bla bla, blalalala....Apakah kau masih ingin bukti ?! Lalu dengan bla blabla lagi, aku membuat bla bla..."

Mengabaikan Dr. Tesla yang meledak dan berusaha membuktikan diri, Yuuki dengan mata bersinar bertanya: "Bagaimana, bagaimana, apakah ada kecoak besar setinggi dua meter, berotot, dan susah dibunuh bahkan di suhu permukaan matahari?"

<.....> Jarvis terlihat tidak bisa berkata-kata sebentar, lalu menggelengkan kepalanya: <Sayangnya, bahkan menurut data pemetaan dalam pusat Mars, kami tidak menemukannya. Kecoak ini....>

"....Begitukah....Sayang sekali...."

Remaja itu langsung kecewa. Dia berpikir akan ada kecoak besar yang sangat istimewa dalam bidang bertahan hidup itu.

Jika dia bisa mendapatkan sampelnya, ada kemungkinan dia bisa merombak ulang DNA manusia agar bisa beradaptasi dengan Alam Semesta yang keras ini.

.....Tentu saja tujuan utamanya adalah untuk memuaskan hasrat ingin tahunya! Lagipula, siapa yang tidak mau melihat "Kecoak Luar Angkasa" ???

Bukankah itu menyenangkan?

Pada akhirnya Yuuki kecewa, dan setelah dia kecewa dan menghela nafas, dia kemudian menunjuk ke arah beberapa kilometer dari lembah terbesar di Tata Surya ini, "Bangun saja [North Monolith] disini, lalu sesuai jarak garis, bangun [South Monolith] di lintasan 180°"

Monolith, ini adalah akses koneksi yang Yuuki bentuk dalam guna untuk membuat rencana Digitalisasinya berhasil.

Itu adalah benda yang mirip dengan Genesis di Kerajaan Vatlantis, meski efeknya tidak mirip.

Efek "Monolith" selain membentuk garis data ke seluruh Tata Surya dan membentuk kepompong, dia juga berguna untuk menganalisis semua penyusun Tata Surya ini dan menggabungkannya dengan "Seed of Digital" sehingga terbentuklah "Dunia Digital" yang Yuuki inginkan!

Selain itu, data di Tata Surya bisa Yuuki analisis saat itu juga ketika selesai, termasuk menghapus atau bahkan merombak isi di dalamnya sehingga itu akan membantu jika misal ada "Alien hijau kotak yang datang untuk menakluki bumi"

Dan akhirnya, setelah kata-kata Yuuki jatuh, seluruh Ex-Machina berkumpul di depannya, dan Yuuki sendiri menjentikkan jarinya sehingga dua bola mata yang melayang di atas pundaknya mengeluarkan sinar proyeksi yang membentuk hologram planet di Tata Surya.

"Mars akan diserahkan pada squadron 1. Venus akan diserahkan pada squadron 2, seharusnya tidak ada banyak masalah karena meski 92% adalah Karbon Dioksida, Ex-Machina tidak perlu bernafas. Lalu Merkurius....aku akan kesana secara pribadi untuk membentuk "Kereta Maglev" dan Dyson Swarm untuk mengelilingi Matahari, sehingga Energy di Monolith tidak akan pernah habis."

Yuuki dengan cermat membentuk rencana, dan akhirnya dia masuk ke tahap tersusah, yaitu membentuk Monolith di planet gas!

"Jupiter akan diserahkan pada squadron 5, karena mereka lebih cocok disana...kan? Atmosfer atas Jupiter terdiri dari 88–92% hidrogen dan 8–12% helium berdasarkan persen volume atau fraksi molekul....sehingga, squadron 5 yang memiliki ketebalan lebih padat di tubuhnya akan massa atom berdasarkan proporsi massa membuatnya bisa leluasa disana. Lalu untuk pemasangannya....Ah, ketemu. Titik pusat bagian dalam Jupiter mengandung materi yang lebih padat sehingga memungkinkan membangunnya disana dalam postur yang tidak tegak karena perputaran Jupiter yang cepat...."

"Lalu squadron 3 akan pergi ke Saturnus. Kalian lebih tahan panas dibanding yang lain, ahhh, jangan lupa untuk membentuk peradaban kecil disana karena itu cocok untuk kalian Ex-Machina. Banyak besi, nikel, dan batuan senyawa silikon yang memudahkan kalian membentuk koloni. Jarvis, kau juga akan kesana."

<Yes Sir>

"Lalu masalahnya.... Uranus dan Neptunus, kah. Dua raksasa es yang menyebalkan..." Yuuki mengelus alisnya tidak senang.

Pada akhirnya hanya tersisa squadron 4 dan 6, yang sebenarnya tidak cocok kesana karena suhu dingin disana yang mencapai -224°C

Ex-Machina akan kesulitan bergerak disana, dan bahan bakar untuk memanaskan tubuh mereka akan cepat habis, sehingga....paling tidak tujuh menit, dan mereka akan berhenti bergerak.

Meskipun inti energy mereka tidak terbatas dan artinya bahan bakar tidak terbatas, dibawah tekanan suhu rendah dan juga percepatan pemanasan tubuh, ada kemungkinan perbedaan arus fusi yang mengakibatkan ledakan!

Setelah memikirkan ini, Yuuki hanya melambaikan tangannya dan menatap kedepan: "Lupakan dulu, kalian atur yang sudah aku katakan tadi. Masalah Uranus dan Neptunus, akan dibawa belakangan. Sekarang, Pergi !!!!"

<Yes, Sir!> xN

Wushh...

Semuanya langsung menghilang memanfaatkan lompatan ruang pada saat ini, dan untuk squadron 1, mereka mulai bergerak dan membangun Monolith di Mars.

Pada titik ini, Einstein datang ke sisinya dan menepuk pundaknya, "Lihat ke atas, sepertinya kita kebetulan melihat sesuatu yang langka. Itu satelit dari Bumi yang kebetulan melintas....kita mungkin akan di amati, apa yang harus dilakukan?"

Yuuki mengangkat kepalanya, dan di atas sana, terlihat sebuah satelit yang besar kemungkinan adalah "Odyssey"....

Melihat ini, Yuuki mengajak mereka berempat untuk berkumpul, lalu berkata: "Jarang kita berkumpul bersama, ayo kesini semuanya, kesini."

"....Oy, jangan bilang..." Dr. Tesla menebak.

Dan Yuuki tersenyum saat membentuk V dengan jarinya ke atas: "Ayo tunjukan ke NASA, kalau kita ada disini, semuanya....katakan, Cheeeseeeee....~~"

"Cheese...." x4

Dan disaat yang sama, di NASA, ruang pusat kontrol.

Semua orang disana hanya menatap layar super besar di depan tengah dengan tatapan kosong.

Sampai akhirnya seseorang berteriak, "KAMI MENEMUKAN JEJAK KEHIDUPAN DI MARS !!! LAPORKAN KE GEDUNG PUTIH, TIDAK...LAPORKAN KE DUNIA !!!!!!–"

Chapitre suivant