webnovel

My Girl

"Now promise me uh oh...

Multiple times in a day uh oh...

Even if you feel like you're all alone uh oh... Don't throw yourself away uh oh uh oh uh oh Stop for a moment here..

Putting out the pinky finger...

Now promise me uh oh uh oh..."

- Jimin BTS - Promise -

☜☆☞

Yoona menghentikan pekerjaannya menulis catatan medis pasien saat ia merasakan pusing dikepalanya. ia sedikit mengernyit sambil memijit pelan pelipisnya. beberapa hari ini setelah pulang dari inggris ia merasa sangat lelah bahkan ia tidak nafsu makan sama sekali.

setelah berpikir beberapa lama ia memeriksa lengannya dan tidak lama kemudian Hyun ri masuk kedalam kantornya, ia mengangkat kedua alisnya ketika melihat Yoona sedang melihat tangannya, "sedang apa kau??"

Yoona menatap Hyun ri dengan wajahnya yang pucat membuat Hyun ri kaget dan menghampiri Yoona dengan wajah khawatirnya, "kau tidak apa-apa?? wajahmu pucat sekali Yoon?!"

"Hyun ri-ah tolong periksa apakah ada tanda ruam ditubuhku??" ucap Yoona dengan suaranya yang lirih.

Hyun ri pun berbalik mengunci pintu dan kembali menuju Yoona yang berusaha berdiri dari duduknya, ia melepas jas snelly-nya dibantu Hyun ri dan juga melepas kemeja putihnya. Hyun ri memeriksa dengan cermat disuluruh tubuh Yoona dan menemukan beberapa ruam merah di punggung serta tangannya.

"sepertinya kau terkena demam Tifoid Yoon"

Yoona mengangguk pelan dan kembali memakai kemejanya, "sepertinya masih gejala. bisa antarkan aku pulang??"

"kau tidak butuh obat??" tanya Hyun ri membawa tas Yoona dan membantunya keluar dari Rumah sakit.

Yoona hanya menggeleng pelan, "aku ada beberapa obat untuk Tifoid. aku akan istirahat dirumah"

"aku akan menyampaikan cuti sakitmu pada Presdir dan juga bagian informasi"

Hyun ri pun mengantar Yoona pulang ke apartemennya. sesampainya disana Hyun ri merawat Yoona hingga ia tertidur di tempat tidurnya tak berapa lama dering ponselnya berbunyi. ia pun berbalik keluar dari kamar untuk mengangkat teleponnya.

"eoh eomma ada apa??" tanya Hyun ri saat ia sudah berada di luar kamar.

"sayang bisakah kau pulang?? ayahmu sakit"

"ah kenapa bersamaan dengan sakitnya Yoona??" batinnya saat ia melihat kearah kamar Yoona. "baiklah aku akan kesana. aku harus bersiap-siap"

Hyun ri pun menutup teleponnya dan masuk kembali kedalam kamar. ia sedikit bingung karena waktu sudah menunjukkan larut malam dan ia tidak ingin menelepon ibu Yoona untuk kesini merawatnya. ditengah kebingungannya, tiba-tiba saja ponsel Yoona berbunyi, Hyun ri melihat nama yang muncul di ponsel sahabatnya dan dengan cepat ia mengangkat telepon tersebut.

"halo"

☜☆☞

Yoona bergerak kesana kemari didalam tidurnya, ia mencoba mencari posisi ternyamannya namun tidak bisa. ia membuka matanya perlahan dan kembali memejamkan matanya sebentar sambil mengerang sakit karena pusing dikepalanya, "uurgh, kepalaku!" ia memegang dahinya dan mendapati sebuah sapu tangan basah yang menempel pada dahinya. ia mengambil benda tersebut dan mengernyit bingung, "apa Hyun ri yang mengkompresnya??" pikir Yoona.

tak berapa lama pintu kamarnya terbuka, "ooh kau sudah bangun?!"

Yoona melihat kearah pintu dan melebarkan matanya terkejut, ia melihat Jimin berdiri di ambang pintu dengan membawa semangkuk bubur dan mulai berjalan menghampirinya. Jimin menaruh buburnya diatas nakas dan duduk disampingnya menatap Yoona dengan khawatir. ia menaruh tangannya diatas dahi Yoona memeriksa suhunya yang ternyata masih demam, "kau masih demam Yoon"

Yoona masih tidak bisa menahan rasa terkejutnya ia menatap Jimin dengan lekat seakan ia sedang bermimpi kemudian tangan Yoona menyentuh pipi lembut Jimin mencoba membuktikan bahwa ia memang tidak sedang bermimpi. "ini benar kau Jimin??"

Jimin tersenyum dan memegang tangan Yoona yang masih menyentuh pipinya, "ini aku"

"sedang apa kau disini??" tanya Yoona kembali saat tangannya masih menyentuh pipi Jimin yang anehnya terasa dingin dan sedikit membuatnya terasa nyaman.

"Hyun ri menyuruhku kesini untuk menjagamu, ia bilang kalau kau sakit. dan ia harus pulang karena ayahnya juga sakit"

Yoona sedikit menyibak selimutnya dan mulai bergerak maju untuk memeluk Jimin, "aku merindukanmu Jimin"

Jimin pun tersenyum dan juga memeluk erat Yoona sambil membelai punggung pacarnya dengan lembut. "aku juga Yoona"

kemudian Jimin melepas pelukannya, "kau sudah makan??"

Yoona menggeleng pelan. kemudian Jimin mengambil mangkuk buburnya dan bersiap untuk menyuapi Yoona, "a...aku bisa makan sendiri"

Jimin menggeleng pelan, "no no gadisku sedang sakit ini saatnya aku merawat, karena kau juga merawatku saat sakit. apa kau ingin aku menyuapimu dengan cara yang lain?" godanya dengan sedikit menyeringai.

"Tidak!!!" tolak Yoona begitu kuat. ia hampir merasakan pipinya memanas ketika Jimin mulai menggodanya.

Jimin tertawa melihat tingkah Yoona yang menggemaskan baginya lalu ia pun mulai menyuapi Yoona. 10 menit kemudian Yoona menghabiskan makanannya dan juga sudah meminum obatnya. Jimin sudah membereskan semuanya dan sekarang ia sedang menemani Yoona agar ia bisa kembali tertidur.

apa mungkin karena ia sakit Jimin merasa bahwa Yoona menjadi sangat manja kepadanya. Yoona yang juga tidak tertidur memegang tangan Jimin dan memintanya untuk tidur disampingnya, setelah Jimin menurutinya Yoona juga tidak langsung tidur. ia menatap Jimin disampingnya yang juga ikut menatapnya dengan senyum.

"kenapa tidak tidur??" tanya Jimin ia membelai rambut Yoona dengan pelan.

"apa kau akan pergi jika aku tertidur??" Yoona bertanya dengan sorot mata yang meminta Jimin untuk tidak pergi.

Jimin yang melihat itu menarik Yoona kedalam pelukannya yang dibalas juga oleh Yoona. Jimin menepuk-nepuk pelan punggung Yoona, "aku tidak akan pergi, besok adalah hari liburku. aku akan menemanimu seharian"

Yoona mendongak, "benarkah?!?" wajahnya terlihat sangat gembira walau masih terlihat pucat. kemudian Jimin mengecup bibirnya dengan singkat dan mengangguk. Yoona kembali menyandarkan kepalanya di atas dada Jimin.

"aku mengantuk sekali. reaksi obatnya sudah bekerja" gumam Yoona.

"tidurlah, aku akan bernyanyi untukmu" ucap Jimin sambil terus membelai rambut Yoona sambil bernyanyi.

"Sitting on the floor all alone..

Only my thoughts are growing bigger..

Since when did you start hurting me..

Not even you know You're hurting too..

Right, cause you're mine I just wanna blow your mind..."

Yoona tersenyum samar saat ia mendengar suara lembut Jimin yang sedang bernyanyi, "ini lagu kesukaanku" gumamnya kemudian ia mengeratkan pelukannya dan mulai menyamankan posisi tidurnya.

Jimin tersenyum dan masih terua bernyanyi, "Just like this you only drift farther away again I don't really care...

That's what I say but In reality, that doesn't seem to be the case for me...

I want you to be your light baby..

You should be your light...

So that it doesn't hurt anymore..

So that you can smile...

I want you to be your night baby...

You could be your night..."

"Now promise me uh oh...

Multiple times in a day uh oh...

Even if you feel like you're all alone uh oh... Don't throw yourself away uh oh uh oh uh oh Stop for a moment here..

Putting out the pinky finger...

Now promise me uh oh uh oh..."

Jimin menghentikan nyanyiannya saat ia melihat Yoona sudah tertidur pulas dalam pelukannya. ia tersenyum dan mengecup pucuk kepala Yoona dan ikut tertidur.

Chapitre suivant