'Aku menginginkannya, hanya itu. Dan dia harus menjadi milikku. Entah dia ingin lari atau tidak, yang pasti aku tidak akan membiarkannya lari dariku,' batin Evan yang dia tujukan untuk Luci.
Matanya sudah mengungkung Luci bersama perasaannya yang sudah membuncah begitu tinggi. Pada waktu yang teramat singkat Evan sudah merasa terbang begitu tinggi di angkasa untuk ikut melayang bersama awan-awan yang dipanah oleh para dewa cinta.
"Kau benar-benar ingin pergi ke tempat kakakmu?" tanya Evan. CEO itu tengah mempersiapkan sesuatu saat ini. Dan dia masih menyimpan sesuatu itu dengan begitu rapat.
Luci pun mengangguk. Tak lupa seutas senyum terukir di wajahnya yang cantik. Matanya berbinar dengan lembut seolah mampu menerpa Evan dan menidurkannya dalam sekejab. Setiap manusia membutuhkan tidur. sementara Evan membutuhkan obat tidur agar bisa melakukannya. Sekarang CEO itu sudah bisa menemukan obat tidurnya, dan Evan tidak akan pernah mau menyangkalnya lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com