"Kalau Nathan aja diganteng-gantengin, dibaik-baikin. Giliran gue aja galaknya kayak Nenek Lampir, dasar perawan tua. Tua-tua kedelai!" dengus Benny.
"Salah, bego. Yang bener itu tua-tua keladi!" dengus Regar.
"Lha tadi gue ngomong apa?"
"Tua-tua keledai!" kini Panji yang sedari tadi diam pun ikut nimbrung dalam percakapan Benny dan Regar. Agaknya dia gemas juga dengan tingkah Benny tadi.
Benny mengangguk-anggukan kepalanya kemudian dia duduk. Memandang Bu Nawang malas-malasan. Nanti pasti ketika Bu nawang memberikan contoh sebuah kondisi buruk, misalkan ada orang jahat dalam sebuah kalimat, orang jahat itu pasti bernama Benny. Benny sampai heran, sengefans itukah Bu Nawang dengan dirinya hingga di setiap contoh kalimat yang diberikan oleh guru itu selalu menyebut namanya.
Nathan yang baru saja kemnali dari kursinya pun memukul kepala Benny dengan bukunya, untuk kemudian dia duduk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com