Kiritsugu yang mengintai menggunakan snipernya tak jauh dari tempat kejadian benar-benar terkejut dengan arah yang di tunjuk oleh Inori...
Tapi setelah melihatnya...
"Dia, menunjuk kemana?"
Benar~ Inori hanya menunjuk dengan menebak, karena dia hanya tahu satu hal dengan pasti bahwa pasti akan ada Kiritsugu yang mengintai disekitar !!!
Lagipula siapa yang bisa menebak dimana orang ini sekarang?!
Hantu tahu bagaimana cara membedakan gunung atau bangunan tinggi mana yang ditempati Kiritsugu disini sekarang?
Tapi pada saat ini, mata Kiritsugu tiba-tiba membelak dan dia langsung berguling dari tempat dimana tadi dia berbaring!
Bam!
Ledakan seperti geranat terdengar karena sebuah panah yang jelas-jelas ditembakkan oleh Red A meleset dan mengenai pohon dibelakang Kiritsugu tadi!
Bam! Bam! Bam! Bam! Bam!–
Kiritsugu dengan gerakan meloncat dari posisi tiduran langsung pergi menghindari panah selanjutnya, dan dia akhirnya memutuskan untuk pergi tanpa melihat kebelakang pada saat ini!
Sayangnya disana, sebuah panah menembus lengan kirinya yang membuat Kiritsugu membelakkan matanya.
"Kuh– Mata Archer itu sangat baik...*Boom*Boom*Boom* Maiya, kita mundur untuk sementara!"
Di sisi lain, Archer mendecakkan lidahnya dan menurunkan busurnya: "Dia licik seperti yang kuduga, berapa banyak bom asap yang dia bawa untuk menutupi kepergiannya."
"Woy Archer, tembakanmu meleset! Ganti kelas sana, memalukan!" Lancer tidak lupa untuk menghina.
Archer hanya mendengus atas sarkas Cú, dan dia berjalan menuju Inori yang sekarang sudah berdiri dengan sedikit kaki lemas disana.
Setelah menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya beberapa kali, Inori membungkuk pada Archer: "Terima kasih Archer."
Lancer: "Oy Master, aku yang menyelematkanmu!"
"Tidak masalah, lagipula kita masih di pihak yang sama dan aku juga masih tidak setuju dengan jalan pikiran orang itu."
Inori tersenyum manis, "Sudah kuduga kau sangat baik Archer, terima kasih."
"Oy! Jangan lupakan aku!" (Anjing Biru yang terlupakan)
"Lebih penting lagi..."
Memandang ke arah kegelapan, Archer menatap Lancer, dan melihat satu sama lain, keduanya akhirnya mulai berkata bersamaan, "Sejak kapan kalian berdua akan terus diam dan bersembunyi disana!"
Wushh...
Angin malam mengibarkan rambut Inori, dan saat ini, sebuah suara muncul...
"Ohh, aku dan Masterku sebenarnya tidak mau keluar karena kalian sepertinya saling bertarung dengan gembira."
"Tapi tidak masalah, kurasa dengan bantuan Servant di sisi yang sama disana, kita memang harus bertarung dan mengalahkan kalian berdua!"
Sosok yang muncul adalah seorang pria muda yang sangat tampan dengan rambut panjang unik karena disisir ke belakang dengan gaya kasar yang memiliki untaian menjuntai di wajahnya.
Dan yang paling penting, dia mengenakan pakaian teal gelap yang mirip dengan pakaian Cú Chulainn disamping Inori.
Keberadaannya membuat Inori memerah, tapi hanya itu saja di permukaan...
[Real Inori: "Kuuuh, tampan! Sangat tampan! Luar biasa tampan! Ohh tidak, apakah aku sudah terpesona oleh kutukan wajahnya?!]
[Real Inori: "Yaahh~ Kurasa tidak masalah?!...Tidak! Arthur-sama lebih tampan! Atau Diarmuid...Arthur... Diarmuid....Ugyyaaaa, keduanya layak diterima, dua-duanya menang !!!]
Dengan menutup mulutnya, Inori bernafas sedikit panas dari hidungnya.
Hal ini membuat Cú kami kebingungan...
Ada apa denganmu Master? Kenapa kau terlihat semakin dan semakin aneh saat bertemu Servant lain?
Tapi Cú Chulainn tidak memfokuskan pada Inori-chan kami lagi dan malah menatap Diarmuid yang wajahnya dikatakan mampu menyapu hati seorang wanita dalam sekejap.
Menepuk tombaknya di pundaknya, Lancer biru ini ingin mengatakan: "Siapa lagi yang datang selain kau?"
Archer di sisi lain melihat ke arah lain dengan tenang, "Jangan lengahkan kewaspadaanmu bodoh, musuh yang lain...kuat!"
"Dia datang!"
Lancer kami melihat sosok yang baru datang, dan berteriak: "Ohhh! Bukankah ini Saber! Lama tidak bertemu, meskipun aku yakin kau tidak mengingatku."
Rajaku yang baru saja datang sangat terkejut, dan dia langsung mengangkat pedang tak terlihatnya kedepan: "Siapa kau?! Kau mengenalku? Dan kau...Archer, kau juga mengenalku?"
Inori-chan: "Hmm~"
Bahkan Rajaku saat kebingungan dan mengerutkan keningnya masih sangat imut~~
Pikiran gadis itu tersampaikan di wajahnya!
Dan dibelakangnya jangan lupa siapa yang Rajaku lindungi...
Nyonyaku! Sangat cantik, sangat sia-sia untuk diberikan pada psikopat Justice Kiritsugu itu !!!
Rambut putih yang seolah bersinar di kegelapan malam, dan mata merah yang bersinar serta pakaian yang mewah...
Inori sedikit iri dengan kecantikannya, terutama wajah dan rambutnya itu, dan kulitnya, dan warna pupil matanya...
Umm? Bukankah itu hampir semuanya?
"Ya! Itu tidak penting lagi...Lancer!" Inori menunjuk kedepan.
Lancer mengetuk tombaknya ke tanah dan langsung mengarahkannya kedepan saat berteriak dengan seringai penuh, "Ouyo Master! Kalau begitu, ayo mulai !!!"
Bang!
Tapi itu terganggu, karena saat ini, sebuah objek jatuh dengan keras ke tanah, dan debu memenuhi tempat objek jatuh itu!
Lancer menghentikan langkahnya dan tiba-tiba bertanya, "Apa kau ingin ikut juga, Saber?"
" !!! " x2
Lancer Diarmuid, Rajaku, dan Nyonyaku terkejut dengan perkataan Cú Chulainn, dan jelas mereka tidak mengharapkan ada tiga Servant Pemain pada saat ini!
Pada saat debu menghilang, sosok Arthur dengan hodie biru menutupi kepalanya muncul dan Inori segera ingin berteriak...
"Mmph!"
"Otto, Master...jangan sebutkan nama Saber, apa kau tidak paham peraturannya?"
Inori terkejut dengan kata-kata Lancer dan dia hampir mengacaukan segalanya!
Tapi...Jangan sekali-kali kau menutup mulutku, dasar Anjing Biru !!!
Gigit...
"Ouch! Master! Kau atau aku yang sebenarnya memiliki nama Anjing?!"
"Kau yang anjing! Keluargamu anjing !!!"
Lancer: "Sayang sekali tapi Ayahku adalah Dewa."
"Kuhhh—"
Bum Bum Bum Bum...
Inori menendang kaki Lancer beberapa kali, dan Lancer hanya mengorek telinganya atas serangan ini.
Di sisi lain, mata Arthur dan Artoria saling bertatapan, dimana Rajaku menemukan bahwa Arthur tersenyum padanya?
Kenapa rasanya aneh saat melihat mata hijau itu? Siapa dia?
Rajaku kebingungan, tapi Arthur berkata dengan lembut: "Tatapan dan keagungan yang bagus, seperti yang diharapkan, kau tidak mengecewakanku. Tapi..."
Mengacungkan pedang tak terlihatnya pada Lancer Diarmuid, Arthur berkata: "Tujuanku untuk saat ini bukanlah dirimu Saber, tapi kau, Lancer !!!"
"Master sepertinya menebak dengan benar kali ini."
Diarmuid mengerutkan keningnya, tapi rasa haus pertempuran benar-benar mencuat dari dalam tubuhnya saat ini!
"Ngomong-ngomong Saber, Onii-sama?"
"Ahh, dia memiliki misi lain Inori. Dan tolong mundur lebih jauh..." Menatap Inori, Arthur tersenyum: "Aku tidak ingin kau terluka."
Kyauuu....
Anak panah menembus hati Inori, dan tanpa sadar dia mengangguk dan pergi menjauh, sangat jauh dari sana!
Disaat yang sama dia juga menggunakan Rune Asli setengah matang miliknya untuk melindungi dirinya lagi!
Dia tidak boleh menghambat mereka lagi!
Inori: "Oh benar, Lancer, Archer, kalian berdua melawan Saber bersamaan!"
Archer Red A di sisi lain sudah menyiapkan busurnya dan berdiri disamping Lancer, "Aku tahu, kau Master bagaimanapun. Tapi sungguh, aku tidak menduga akan bekerja sama denganmu setelah itu semua terjadi tadi "
"Keh! Siapa juga yang mau bekerja sama denganmu. Tapi demi Masterku, aku akan bekerja sama denganmu !!!"
Saling berdiri bahu membahu, dua warna, merah dan biru saling berhadapan dengan Artoria di depannya!
"Saber..."
Suara halus itu membuat Artoria berkata, "Mundur dan jauhi daerah ini Irisviel, ini berbahaya!"
Meskipun Nyonyaku masih khawatir, tapi menghadapi dua Servant disaat yang sama, dimana Saber masih harus melindunginya...
Itu sulit!
Dia paham sekarang...sekarang, dia adalah beban mati Saber Artoria!
Pada akhirnya Irisviel pergi menjauh dan dengan kedua tangan tergenggam di dadanya, mata merah itu menatap lekat pertarungan yang akan terjadi...
Arthur Vs Diarmuid!
Cú Chulainn & Red A Vs Artoria !!!
Ready....
FIGHT !!!—