Marvel berjalan cepat ke arah dapur, dia berniat mengambil Wine untuk di minum. Beberapa pelayan sudah menyediakan apa yang Marvel minta, mungkin Karena wajah Marvel yang terlihat sedang tidak baik-baik saja untuk saat ini.
Langkah kakinya kembali keluar, dia memilih untuk duduk di bangku dekat kolam renang. matanya sudah tidak mengantuk sama sekali, apa yang di katakan oleh Ele membuatnya jadi sedikit merasa sesak di dada. Ada sesuatu yang memang harus di pikirkan sejak dirinya bertemu Dengan Ele. Ada beberapa perbedaan dan Marvel sangat yakin perbedaan Ele yang sekarang cukup siginifikan, di bandingkan Ele yang dulu-dulu.
Marvel menuang Wine ke dalam gelas, salah satu wine yang sudah sangat tua, Shipwrecked Heidsieck (1907). Wine ini merupakan anggur penuh sejarah, umurnya yang mencapai 300 tahun, membuatnya begitu berharga. Nama yang di rancangkan terhadap wine ini bermula pada suatu cerita pengiriman kepada keluarga kekaisaran Rusia pada 1916, tapi kapal tersebut tidak sampai dan botol-botol ini baru ditemukan kembali pada 1997. Menyesapnya perlahan sudah membuat rasa pengar yang cukup tinggi, Tapi Marvel sangat menyukai jenis-jenis wine yang berumur tua seperti ini. Mengingatkannya pada hidupnya yang sudah Tua dan terlalu lama bermain-main dengan dunia ini.
Marvel tidak punya tujuan pasti dalam hidupnya, selama ini dirinya hanya berfokus mencari Istrinya yang bereinkarnasi. Lalu mereka hidup bersama dan Istrinya akan meninggal dunia lagi, Setelah itu Marvel akan mencari-cari istrinya selama 50 tahun. Begitu terus Perputaran hidupnya, seperti sebuah kutukan yang Tidak berakhir sama sekali.
Sekarang ketika berhasil menemukan Eleonore lagi, Kenapa hatinya malah tidak tenang? Kenapa terasa berbeda dari menemukan Ele yang sebelumnya? Ada sesuatu yang membuat hati Marvel berkata bahwa akan terjadi musibah besar jika mereka memaksa bersama. Marvel juga takut bahwa apa yang terjadi padanya hari ini akan membawa dampak buruk di kemudian hari.
Ele berkata bahwa Marvel merasakan semua ini karena sebuah karma, apakah benar ini sebuah karma? Karena dulu sekali, Marvel memang pernah melakukan sesuatu yang Buruk pada Ele.
"Marvel? Kau belum tidur?." Suara dari Ibu Arsinoe membuat Marvel menengok dengan cepat, Marvel tersenyum dan menggeser posisi duduknya sedikit ke samping. agar ibunya bisa duduk dengan nyaman.
"Aku tidak bisa tidur Mom, aku merasa sedikit asing di tempat ini." Ujar Marvel sedikit berbohong, ibunya hanya bisa mengangguk dan tersenyum kecil.
"Terkadang, Saat kita pergi terlalu lama dari rumah. Kita akan merasa asing pada rumah tersebut, apalagi jika di tempat yang kita sebut rumah ini. Sudah tidak bisa membawa kenyamanan yang berarti." Ibu Arsinoe merapatkan selimut tebal yang sengaja dia bawa untuk tubuhnya sendiri. Semakin tua dirinya, membuat tubuhnya sudah tidak bisa di katakan baik-baik saja.
"Tapi disini ada Mommy, aku merasa tidak asing lagi saat melihat wajah Mommy dan pelukan hangat. Hanya saja, Mungkin yang lainnya terasa berbeda. Aku ingin pergi jauh dan tidak kembali lagi, Tapi aku ingat bahwa disini ada Seorang ibu yang menunggu kepulangan anaknya. Itu kenapa aku selalu kembali dan kembali lagi, walaupun rasanya berat sekali menginjakkan kaki ke rumah yang membuat banyak rasa sakit hati." Sekali lagi Marvel menyesap wine di sampingnya, terasa bingung dengan apa yang mau dia lakukan. Melihat ibunya yang datang kemari, tentu Marvel merasa Semakin tertekan.
Ibunya pasti akan sering menangis jika Marvel pulang kemari, Ibunya akan menceritakan semua kisah sedih selama Marvel pergi. Menceritakan kisah yang tidak mau Marvel ingat sama sekali.
"Maafkan Mommy ya, Karena Mommy masih hidup di dunia ini. Membuatmu harus kembali ke tempat yang tidak kau sukai." Ucapan itu lagi-lagi terdengar di telinga Marvel, Ucapan yang memang selalu Ibu Arsinoe katakan pada anak laki-lakinya.
Marvel hanya diam saja, dia sudah terlalu lelah untuk menjawab apa yang ibunya katakan barusan. sebab kalimat itu adalah kalimat paling Marvel sebal, namun harus terdengar di telinga Marvel ribuan kali.
"Besok kau harus bangun pagi, Kita sarapan bersama. Katanya Daddymu akan menjelaskan beberapa peraturan, dalam pengambilan Tahta yang akan diadakan seminggu lagi. Apakah kau siap untuk itu Nak? Kau menunggu ratusan tahun untuk hari yang sangat besar ini, Setelah ini kau akan benar-benar menjadi seorang Raja dari Kerajaan Besar Salvador. Memimpikan dirimu mendapatkan Tahta itu, adalah impian tersebar Mommy. kita bisa menyingkirkan Tharakia dan kedua anaknya yang jahat itu, Mommy tidak sabar dengan semua yang akan terjadi nanti." Ujar ibu Arsinoe lagi, Marvel masih terdiam.
Matanya hanya memandang lurus ke arah Kolam renang, Belum mau mengatakan apa-apa dari semua yang ibunya jelaskan sejak tadi.
"Marvel? Apakah kau menerima kotak pemberian Mommy waktu itu?." Satu pertanyaan yang di ajukan, membuat Marvel langsung menengok dengan cepat.
"Apa maksud semua itu Mom?." Tanya Marvel.
"Kau akan tau, setelah kau mendapatkan Tahta Nanti." Ujar Ibu Arsinoe.
"Kenapa harus nanti?." Rasa penasaran seakan hinggap di kepala Marvel.
"Karena kesabaran akan mendapatkan hasil paling manis." Hanya teka-teki itu yang bisa di katakan oleh ibu Arsinoe saat ini.
"Mommy membuatku jadi semakin bingung." Marvel berdecak pelan, dia menghabiskan sisa wine terakhir di gelasnya.
"Melihatmu minum sendirian seperti ini, membuat Mommy tau Bahwa kau pasti sedang bingung dengan Ele ya?." Tanya Arsinoe lagi, banyak pertanyaan yang akan di ajukan oleh seorang ibu pada Anaknya. apalagi mereka sudah lama tidak bertemu, dari Pertanyaan kecil hingga Pertanyaan yang sangat besar.
Hal-hal itu tentu membuat Marvel sedikit sakit kepala, tapi Marvel mencoba menahannya. sebab dirinya sangat mencintai ibunya, sangat ini benar-benar besar dan tidak terhingga.
"Ele bertindak aneh, Tidak seperti Ele yang biasa aku kenal Mom." Ujar Marvel pelan.
"Apakah kutukan Nenek penyihir itu benar? Tentang kelahiran ketujuh, maka Ele bukanlah Ele yang kau kenal? Bahwa Perjalanan cinta kalian akan berakhir di kelahiran ketujuh Eleonore? Sebab tahun ini juga Kau akan segera mendapatkan Tahta kerajaan. Membuatmu harus merasakan banyak sekali cobaan, Mommy Rasa kutukan itu benar adanya." Tidak ada yang di sembunyikan dari seorang ibu pada anaknya, itulah yang di lakukan oleh Ibu Arsinoe. Dia secara terang-terangan mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya.
"Aku juga merasa seperti itu, apalagi kekuatan yang Ele miliki terasa lebih kuat dari sebelumnya. Aku tau Bahwa hari ini akan tiba, Dimana Ele akan di pengaruhi sepenuhnya oleh Kekuatan dari tanda lahir yang dia miliki, aku benar-benar tidak bisa memikirkan apapun untuk saat ini. Mungkin aku juga harus mencari tau banyak hal dari Tanda lahir yang Ele miliki. Ini adalah puncak dari Kelahiran Eleonore, Dan tahun ini juga akan terjadinya bulan merah. Aku berharap Ele masih bisa aku kendalikan, sebelum Tharakia dan kedua anaknya mengetahui apa yang terjadi pada Ele sekarang." Marvel mengatakan semua yang dia rasakan pada ibunya, Arsinoe hanya bisa menghela nafasnya pelan dan memegang pundak anaknya dengan lembut.