Hujan pun turun dengan sangat lebat, di tambah petir yang menyambar di langit. Sehingga membuat cewek yang duduk di kursi halte sedikit ketakutan, cewek dengan rambut sebahu itu memang sangat takut pada suara petir yang sangat keras.
Tangannya meremat roknya dengan erat, tubuhnya pun juga sudah terlihat bergetar karena ketakutan, dia tak bisa menerobos hujan karena petir, di tambah angin yang berembus kencang membuatnya terasa sangat kedinginan.
Bus pun tak kunjung datang, bagaimana kalau tidak ada bus yang datang? Pikir Yunbi yang memeluk tubuhnya sendiri. Cardigannya tak mampu membuat tubuhnya hangat dan itu membuat luka di tangannya terasa sangat nyeri.
Dia juga tak bisa menelpon Victor, karena cowok itu pasti akan menolak. Mengingat kejadian tadi, Yunbi sudah menolaknya untuk pulang bersama.
Yunbi hanya bisa pasrah dan diam di halte, tangannya bergerak cepat menutup telinganya saat melihat kilat yang diikuti suara petir.
"Mau pulang bareng?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com