webnovel

Chapter 9

YOORA benar benar takjub akan dirinya sendiri, dia bisa melompat dari gedung satu ke gedung lainnya tanpa alat apapun dan hanya menggunakan kakinya

"Manusia modifikasi" gumam Yoora, takjub

Saat mereka sampai diarena.Terlambat, Empat orang itu sudah pergi

Yang tersisa hanya sisa sisa pertarungan. Raizel, Frankenstein dan Lazark tampak mendiskusikan sesuatu. Lalu Karius juga

Disaat inilah Yoora sadar, seharusnya Karius muncul di sini. Dan juga Ia harusnya masih belum menjadi anggota RK

Tak lama Tao, Takio dan M-21 muncul kemudian menghampiri Frankenstein

"Saat kami datang, Seira sudah kalah.. Rael juga" sesal Tao, menjelaskan

"Ketika kami hendak maju. Regis melarangnya" sekarang Takio

"Tapi, Beruntung nya tidak ada korban, kami juga berhasil meredam suara pertarungan. Tidak banyak kerusakan yang terjadi" timpal M-21

"Lalu, Dimana Regis dan Rael?" tanya Frankenstein

"Mereka menyusul Seira" Yoora dan Lazark menjawab secara bersamaan. Tak pelak yang lain terlihat terkejut

"Ekhem! Mereka pergi mengikuti Ignes ke suatu Pulau. Aku rasa itu tempat penelitian Tetua Ke-9 Union dan juga... " Yoora ragu saat akan mengatakan kata terakhirnya

"dan juga apa?" Karius keheranan

"Tempat dimana Loctis Kravei dan Ignes tinggal" begitu mengatakan nya Seketika semuanya terdiam

Yoora langsung melirik Raizel, dapat Yoora rasakan aura kekecewaan maupun kekhawatiran di wajah Raizel. Lagi dan lagi

"Kalian pulanglah ke rumah dan beritahu aku secepat mungkin kalau ada masalah lain" Frankenstein memecah kesunyian.

Mereka hanya bisa mengangguk.

Tetapi Karius, Awalnya ia menolak untuk berdiam diri di Rumah. Setelah Raizel menatapnya, Karius langsung undur diri

-----------------------------------------

"Tuan, Aku rasa akan lebih baik jika tuan tidak ikut" ini sudah kelima kalinya Frankenstein mengatakan hal itu

Hal itu juga Ia katakan pada Yoora.

Tapi Yoora mengacuhkan nya dan menganggap nya tak lebih dari ocehan kakaknya Sena

Angin berhembus dengan benar benar kencang malam itu, benar apa yang dikatakan M-21. Badai akan datang. badai yang disiapkan Alam.  

Maupun Badai dalam pikiran Frankenstein.

Yoora yakin Frankenstein akan benar benar mengamuk, kalau tahu Tuan nya akan menggunakan Energi hidupnya lagi

Begitu sampai dipulau yang dimaksud Yoora. Hal pertama yang Yoora lakukan adalah meminta mereka untuk mendengarkan nya.

"Kalian harus mendengarkanku!"

"Terakhir kali tak ada yang dengar. Dan lihat sekarang?! Akibatnya!"

cecar Yoora sembari menunjuk nunjuk Frankenstein

 

"Aku tahu. Tapi kita tak punya banyak waktu sekarang" Frankenstein membalas

"Justru karena itu! Dengarkan aku!" Yoora makin kekeuh dengan pendirian nya

Frankenstein hanya bisa pasrah

"Dengar! kita sampai lebih cepat. Jadi aku rasa Regis dan Rael masih ada di dekat sini. Kemungkinan mereka sudah bertemu Tetua ke-9"

Ekspresi terkejut tampak jelas diwajah Frankenstein dan Lazark

"Karena itu, Tuan Lazark apa anda bisa mendeteksi keberadaan Rael?" tanya Yoora, Lazark tampak berpikir lalu mengangguk.

"Bagus, kalau begitu anda bisa menyusul mereka. Sementara itu, Kami akan pergi ke tempat Seira berada" tutur Yoora yang langsung diangguki Lazark

Sebelum pergi Lazark menatap Yoora dengan tatapan menyelidik

"Akan kujelaskan nanti. Kita tak punya waktu untuk bertatapan" sindir Yoora. Lazark pun pergi

"Apa kau tahu tempatnya dimana?" tanya Frankenstein setelahnya

"Aku rasa. Tempat itu ada ditengah pulau ini, disini ada cukup banyak manusia modifikasi tidak! Robot modifikasi" ungkap Yoora sambil mengepalkan tangan nya

"Dan Rai....."

Raizel menoleh mendengar namanya disebut

"Tolong jangan gunakan energi hidupmu. Kali ini cukup menonton saja" Yoora tahu Raizel tak akan mendengarkan nya tapi setidaknya ia sudah Yoora peringatkan

Akhirnya Raizel, Frankenstein, Dan Yoora bergerak menuju tengah pulau tempat yang kemungkinan besar dipakai Loctis dan Ignes sebagai Markas.

Saat dalam perjalanan Yoora menepuk tangan Frankenstein dan memintanya untuk memperlambat lompatan 'ala ninja' Nya

Memberikan jarak antara Raizel dan mereka berdua

"Apa kau bisa membunuh Loctis?" tanya Yoora agak berbisik

"Kenapa kau menanyakan hal itu?" Frankenstein malah bertanya

"Karena aku ingin kau membunuhnya lebih dulu, tujuan kita kesini memang untuk menyelamatkan Seira"

"Tapi, memastikan Energi hidup Raizel tak berkurang adalah prioritas utama!"

Tampaknya Frankenstein langsung mengerti apa yang dimaksud Yoora

"Akan kubunuh dua Kravei Sialan itu!" geram Frankenstein . Aura hitam mulai mengelilingi nya

Frankenstein mempercepat lompatan tapi tetap berada dibelakang Raizel

"Aku harap kau bisa membunuhnya"

"Setelah dipikir pikir Aura Dark spear tak semenyeramkan yang ada di komiknya. Aura Nya bahkan cenderung biasa saja"

"Apa karena aku juga punya Dark spear? Atau karena aku belum melihat bentuk aslinya? Entahlah, aku tak yakin"

"Tapi, bukankah kaum noble itu tidak mati? Melainkan tertidur atau di tidurkan selamanya??"

Yoora hanya bisa mengejar Raizel dan Frankenstein dengan perasaan yang dilanda kebingungan

Yang dikatakan Yoora benar, Regis dan Rael sedang bertarung dengan Tetua ke-9

Rael kini tengah melawan manusia modifikasi yang bentuknya terlalu mirip robot dibanding manusia

Dalam sekejap Makhluk buatan itu hancur ditangan Lazark.

"Kakak!" panggil Rael yang terkejut akan kehadiran kakak nya. Lazark

"Tuan Lazark" begitu pula dengan Regis

Regis dan Rael terlalu fokus pada Lazark, Alhasil Tetua ke-9 berhasil menusuk mereka dari belakang, menggunakan Kaki laba laba buatan nya

Lazark melemparkan Soul weapon nya ke arah kaki buatan itu dan seketika patah. Regis dan Rael pun terjatuh.

Dengan sigap, Lazark menangkap tubuh Regis dan Rael yang terluka. Tetua Ke-9 memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur

Melawan dua bangsawan dan satu kepala keluarga tak akan sebanding. Dia berencana untuk memberitahu Ignes dan menangkap ketiga nya nanti.

Di saat itu Lazark yang baru saja membaringkan tubuh Regis justru bertemu dengan Seorang werewolf. Kentas.

Sementara itu...

"Aku rasa kita sampai disini saja" Raizel melangkahkan kaki dan pergi sendiri

Meninggalkan Frankenstein dan Yoora.

"Maafkan aku kalau bersikap egois, tapi kalahkan kakek tua itu secepat mungkin" pinta Yoora bersamaan dengan munculnya Tetua ke-9

"Wah wah! Ini benar benar hari yang membahagiakan!"

"Aku menemukan banyak bahan eksperimen yang menakjubkan!" kagum nya sambil tertawa

"Wah wah! Dia tertawa" balas Yoora

Frankenstein berdecih mendengar ucapan Yoora

"Wah wah! Pil D milikku bereaksi!" Entah kenapa Yoora agak sebal mendengar ucapan Frankenstein. Itu agak menyindir nya

"Yeah. Setidaknya dia bisa menikmati akhir hayatnya. Aku akan mengikuti Raizel dan berusaha menjaga nya."

"Kalau begitu semoga beruntung!" serayamenepuk pundak Frankenstein Yoora bicara

Yoora meninggalkan keduanya dan menyusul Raizel secepat mungkin.

"Ah maafkan aku. Apa kau menunggu lama? Aku hanya terkejut dengan sikapnya" Frankenstein berbicara dengan lembutnya

"Ngomong ngomong tadi kita sampai dimana? Ah! Tentu saja...."

"Eksperimen? Aku?"

Chapitre suivant