webnovel

Undangan kakak tiri

Melihat Ben menghampirinya, Bella tersenyum "Hai Ben, Jun menungguku di dalam," Bella berbicara dengan santai kepada Ben karena ini sudah di luar jam kerja, jadi dia merasa tidak perlu terlalu formal.

Sekretaris yang berusaha menghentikannya tadi , akhirnya menyadari siapa yang dia ajak berbicara, dia merasa sanagt malu dengan tindakannya barusan. Ben memanggilnya dengan Nyonya Shin dan Bella memanggil presiden perusahaan dengan nama depannya, pastilah ada hubungan istimewa dengan mereka berdua. Dia berusaha mengingat hal ini agar tidak terjadi kesalahan lagi dikemudian hari, dan juga untuk menjaga masa depan pekerjaannya di perusahaan Shin.

Ketika Ben membukakan pintu kantor untuk Bella, tampak Jun sedang menelepon CEO dari cabang lain. Jun yang menyadari kehadiran Bella, segera memberinya tanda untuk duduk sambil melanjutkan meetingnya di telepon.

"Lakukan atau tinggalkan. Tidak perlu menyeret suatu hal terlalu lama untuk semua omong kosong." Jun berbicara agak keras dengan suara kasar, yang sanggup membuat Bella merinding mendengarnya. Dia menyadari bahwa suaminya adalah orang yang mempunyai otoriter yang cukup kuat dan orang yang cukup ketat dalam menjalankan kerajaan bisnisnya. Apabila Jun tidak melakukan hal tersebut, maka bisnisnya tidak akan sesukses saat ini.

Tidak lama kemudian, Jun telah selesai dengan semua pekerjaannya. Kemudian dia datang menghampiri Bella dan menciumnya dengan mesra. Semua kelelahan sepanjang hari dapat terhapus begitu saja, setiap kali dia melihat wajah cantik nan menawan istrinya itu. Dia kemudian meraih tangan Bella untuk berjalan bersama keluar dari kantor.

Ketika mereka sampai di depan gedung perusahaan Shin, telepon Bella berdering. Bella melihat teleponnya, Nama Shuei Lan muncul di layar ponselnya. Dengan sedikit enggan Bella mengangkat teleponnya, dari seberang terdengar suara kakaknya yang mengundangnya untuk datang dan bergabung dalam pesta malam ini, yang dibuat khusus untuk para gadis sebelum pernikahannya berlangsung.

Undangan tersebut membuat suasana hati Bella yang tadinya gembira berubah menjadi mendung. Moodnya berubah menjadi campur aduk dan jengkel, perasaan marah menyeruak dari dalam hatinya. Jun dapat mengetahui bahwa ada sesuatu yang mengganggu Bella dan mempengaruhi suasana hatinya. Dia dapat melihat itu dengan jelas dari perubahan raut wajah Bella. Jun menghentikan Langkah mereka dan berdiri di depan istrinya yang sedang berada di persimpangan antara kesal dan marah.

Bella benar-benar tidak ingin pergi ke pesta itu karena besok pagi dia harus bekerja, dan dia juga tahu dengan pasti bahwa Shuei Lan pasti sudah menyiapkan suatu rencana untuk mempermalukannya di depan orang banyak, dan dia benci sekali akan hal itu.

Dugaan Bella benar, Shuei Lan memang telah merencanakan suatu skema licik yang lain untuk mempermalukan Bella dipesta khusus para gadisnya malam ini. Entah mengapa dia sangat iri pada adiknya dan selalu berusaha dengan berbagai macam cara untuk mempermalukan dan menghancurkan Bella. Shuei Lan ingin sekali Bella pergi dan di usir dari keluarga Lu, Shuei Lan telah mengatur sebuah rencana jahat bersama sahabatnya yang juga sangat penuh dengki dan licik bernama Cathy.

Jun yang melihat perubahan Bella bertanya, " Sayangku, mengapa wajahmu terlihat berubah, apa yang sedang mengganggumu? Siapa orang yang kau ajak berbiacar ditelepon itu?" Jun mencecarnya dengan beberapa pertanyaan, untuk segera mendapatkan jawaban darinya.

Bella menoleh kepada Jun, "Shuei Lan mengundangku ke pesta khusus para gadis malam ini,aku tidak suka. Karena dia tidak pernah benar-benar mengundangku dengan tulus, Aku tahu dia sudah merencanakan untuk mempermalukanku dan aku tahu bagaimana cerita pesta ini akan berakhir. Aku akan diperolok-olok dan di permalukan di depan banyak orang." Jawab Bella jujur ​​sambil menahan amarahnya.

Chapitre suivant