webnovel

Kapan Giliran Kita?

"Selamat!"

"Kami menunggu kedatangan adik kecil selanjutnya!"

"Wuhuu!"

Ledakan confetti memekakkan telinga, menggema di tengah taman bunga luas di Bukit Herme.

Taman bunga itu telah dipenuhi dengan meja dan kursi, meja panjang berisi makanan, dan sebuah altar yang dihiasi penuh bunga dan dekorasi khas pernikahan lainnya. Di atas altar itu, terdapat sebuah meja dan di baliknya duduk Ioan dan Steve yang masih memiliki jejak keterkejutan.

Tuxedo putih membalut tubuh Steve yang tegap, memperlihatkan lekukan yang indah sementara Ioan mengenakan gaun pengantin dengan pola sederhana yang elegan.

"Kalian … ini …." Ioan tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Wajahnya merah padam oleh karena berbagai perasaan yang bercampur aduk di dalam dirinya.

Ketiga putranya ini, entah apa yang mereka pikirkan, telah membuat sebuah pesta pernikahan sederhana untuk Ioan dan Steve.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant