webnovel

Chapter 2 : Co-pilot, Part 1.

Senin, 21 Januari 2019

4 menit sebelum takeoff

Di kokpit

"siap dengan penerbangan hari ini?" tanya Isal

"aku selalu siap"kata Ahmed Razek (Razek).

"Tower to Brown Bear 4 contach ground in 344.77 for push back." Kata ATC

"Brown Bear 4 to Tower. contach ground in 344.77. Roger" kata Isal.

Lalu Isal merubah angka diradionya , kemudian.

"Tower This is Brown Bear 4. Brown Bear 4 request for runway" kata Isal.

"Tower to Brown Bear 4 use runway 04 left" kata ATC. "

"Brown Bear 4 to ATC. roger" kata Isal

Lalu pesawat berjalan menuju ke runway 4 kanan.

"Tower to Brown Bearn 4 hold short runway 04 left" kata ATC

"Brown Bear 4 to ATC. roger" kata Isal.

Lalu pesawat berhenti di simpangan mau masuk ke runway 4 kanan.

"Tower to Brown Bearn 4 taxi to runway 04 left" kata ATC

"Brown Bear 4 to ATC. roger" kata Isal.

Kemudian pesawat menuju ke runway 04 kanan dan kini berada diujung landasan.

"baiklah, aku pilot flight, awak pilot minotoring" kata Isal.

Ahmed Razek (Razek) mengangguk.

Terdengar suara informasi dari pramugari senior.

Beberapa menit kemudian,

"Tower to Brown Bearn 4 clear for take off runway 04 left. Wind normal " kata ATC.

"Brown Bear 4 to Tower.roger" kata Isal

"allright let start" kata Isal

Ahmed Razek (Razek) hanya mengangguk

Lalu Isal menyalakan lampu seatbelt.

Lalu Isal dan Ahmed Razek (Razek) menekan tuas gas. Pesawat mulai meluncur di runway 04 kanan.

"v1" kata Ahmed Razek (Razek).

Isal dan Ahmed Razek (Razek) menarik tuas kemudian kedepannya. Pesawat mulai menukik keatas.

"rotate. Positive rate. Gear up" kata Ahmed Razek (Razek).

Lalu ada suara roda pesawat dinaikkan.

Senin, 21 Januari 2019

Beberapa menit setelah takeoff

Di kokpit

"Tower to Brown Bear4 maintain to climb 3000 feet. Heading 277 " kata ATC.

"Brown Bear 4 to Tower. roger" kata Isal

Semenit kemudian pesawat itu menukik ke ketinggian 3000 kaki.

"Tower to Brown Bear4 maintain in 3000 feet. Heading 277 " kata ATC.

"Brown Bear 4 to Tower. roger" kata Isal

Lalu pesawat itu terbang dengan lurus kembali.

Sementara dikabin penumpang. Pramugari senior sedang menjelaskan tata cara keselamatan.

Beberapa menit kemudian,

...

Ahmed Razek adalah kopilot penerbangan Tiberus 447. Ia sudah terbang 7.400 jam terbang. Razek telah lama dengan maskapai ini.Razek telah menikahi Zahara Yunus Razek. Wanita yang merupakan cinta pertama dan terakhir buat Razek. Cinta mereka dimulai lama sekali. Yaitu ketika Razek pada masa SMP.

Masa Razek SMP.

Jam 07 pagi.

Jalan menuju sekolah.

Pagi itu, pagi biasa. Sebuah Mitsubishi Pajero melaju menuju SMP 3 kota Guamana.

Masa Razek SMP.

Jam 07 pagi.

Didalam mobil.

"Razek, öğretmenden ödev var mı?" tanya ayah Razek

(razek, ada pr dari gurumu?)

"Baba, lütfen Endonezya dili kullan!" jawab Razek

(ayah, gunakan bahasa Indonesia tolong!")

"üzgünüm evlat. Razek, ada pr dari gurumu?" tanya ayah Razek

(maaf nak)

"ada beberapa ayah"jawab Razek

"sudah kamu kerjakan?"tanya ayah Razek

"sudah ayah"jawab Razek

Masa Razek SMP.

Jam 07.07 pagi.

Gerbang sekolah.

Mobil Razek telah sampai ke gerbang sekolah

"belajar yang rajin ya nak" kata ayah razek seraya mengecup kening Razek

" ya pa" kata Razek seraya tersenyum

Kemudian Razek turun dari mobil dan melambang ke ayahnya. Ayahnya pun membalas lambaian razek. Lalu razek masuk ke gerbang sekolah

"semangat pagi calon penerus bangsa"sapa Ali, satpam sekolah

Razek hanya tersenyum.Lalu melangkah lagi menuju ke kelas nya

Masa Razek SMP.

Jam 07.11 pagi.

Di depan pintu kelas 8 A 1.

Didalam kelas sudah ada 2 perempuan yang sedang duduk berhadapan didepan meja guru dan 5 orang anak laki-laki duduk diatas meja dibelakang.

"pagi semua." Kata Razek.

"pagi" jawab semuanya.

Lalu Razek duduk di bangku tengah.

"memet, lu dah siap pr" tanya seorang anak laki yang tadi duduk dibelakang dari belakang.

"udah, yud. Kamu?" tanya Razek balik.

"semalam rumahku mati lampu. Emm boleh lihat?"tanya Yudi balik.

Razek mengambil bukunya ditas dan mempersilakan Yudi menconteknya. Yudi kegirangan melihat hal itu.

Masa RazekSMP.

Jam 07.30 pagi.

Kelas Razek.

Tring....

Pelajaran pertama dimulai. Pelajaran hari ini ialah buk Milfa, matematika.

"pagi anak-anak" sapa buk Milfa.

"pagi buk"sapa semua.

Pelajaran pun dimulai . Ditengah pelajaran tiba-tiba pak Danu datang.

"(mengetok pintu) ehmm permisi buk Ifa"kata pak Danu.

Seketika seluruh kelas hening.

"ya pak ada apa?"tanya buk Milfa.

"begini, saya hendak menghantarkan anak baru disekolah kita kekelas ini."kata pak Danu.

"oh. Silakan masuk. Mana anaknya?"tanya buk Milfa.

"nak... kesini"kata pak Danu.

Kemudian muncul seorang anak perempuan putih, tinggi semampai, memakai seragam putih kotak-kotak coklat. Dengan langah 1-1 anak perempuan itu masuk kekelas.

Bu Milfa hanya tersenyum.

"perkenalkan namamu nak" kata buk Milfa.

"herkese merhaba, benim adım ...." kata perempuan itu.

(halo semua, nama saya...)

Seluruh kelas hening. Lalu Razek maju kedepan kelas.

"halo semua, nama saya" kata Razek.

"Razek... itu mah kita semua tau" kata Yudi.

"bukan... dia ini dari Turki. Mungkin belum lancar bhasa Indonesia" kata Razek.

"bu doğru mu? Kata Razek.

(apakah betul?)

"evet"kata anak perempuan itu.

(ya )

"kalo gitu dia ngomong kamu terjemahan met"kata Putra.

"ada benarnya jugak" kata Razek.

"lütfen kendini tanıt, bayan" kata Razek.

(silakan perkenalkan dirimu, nona)

"benim adım Zahra Yunus."kata anak perempuan itu.

(nama saya Zahra)

"nama saya Zahra."kata Razek.

"halo Zahra"kata semua.

"merhaba"kata Zahra.

(halo)

"emmm zek coba tanya dia pindahan dari mana?"kata buk Milfa.

"Zahra, nereden taşınıyorsun?" kata Razek.

(Zahra, kamu pindahan dari mana?)

"Babamı burada takip ettim" kata Zahra.

(saya mengikuti ayah saya disini)

"saya mengikuti ayah saya disini" kata Razek.

"emang ayah mu kerja apa?" tanya Tina.

"baban ne yapıyor?" kata Razek.

(apa pekerjaan ayahmu)

"Endonezya Türk Konsolosluğu"kata Zahra.

(konsulat Turki untuk Indonesia)

"konsulat Turki untuk Indonesia"kata Razek.

"oh..." kata semua.

"nah. Zahra. Silakan duduk di sebelah Razek. Kebetulan disana masih kosong" kata buk Milfa.

"lütfen Razek'in yanına otur"kata Razek.

(silakan duduk disebelah Razek)

"avet"kata Zahra.

(ya)

"Razek, pimpin Zahra duduk disebelah mu" kata buk Milfa.

"ya buk, hadi" kata Razek.

(ayo)

Kemudian Razek memimpin Zahra untuk duduk disebelahnya.

"Neden türkçe konuşuyorsun?" tanya Zahra.

(mengapa kamu bisa berbicara bahasa Turki?)

"Türkiye'de doğdum. Babamın orada bir petrol rafinerisi var" jawab Razek.

(saya lahir diturki. Ayah saya punya kilang minyak disana)

Zahra hanya tersenyum.

"burada Endonezyaca konuşabilmelisin"kata Razek.

(disini kamu harus bisa berbicara bahasa Indonesia)

"Dün gece geldim, Endonezyaca nasıl konuşabilirim?" kata Zahra.

(saya baru tiba tadi malam, bagaimana saya bisa berbicara bahasa Indonesia?)

"sakin ol, yardım edeceğim"kata Razek.

(tenang, aku bantu kok)

"teşekkür ederim"kata Zahra.

(terima kasih)

"rica ederim" kata Razek.

(sama-sama)

Zahra tersenyum. Lalu pelajaran dilanjutkan.

Hari demi hari Razek mengajarkan Zahra bahasa Indonesia. Hingga,

Kelulusan SMA.

Jam 4 sore.

Lapangan sekolah.

Suara sorak-soraik anak-anak SMA menyambut kelulusan.

"wih Zahra, lo punya nilai bahasa inggrisnya hampir sempurna. Kalah sama kita-kita" kata Tini.

"makasih. Tin." Kata Zahra seraya tersenyum.

"ra. Selamat ya‼" kata Inda.

"maksih, nda" kata Zahara seraya tersenyum.

"oh ya bagaimana dengan Razek?"tanya Sonya.

"Zahra kurang tau son" jawab Zahra.

Tiba-tiba datang Razek entah dari mana.

"gimana hasilnya wanita turki?" tanya Razek.

"(terkejut) lumayan. Kamu sendiri?" tanya Zahra balik.

"udah pasti terbaiklah" kata Razek.

Mereka berdua tersenyum.

"emm Zahra. Pulang ini kamu jangan sama papa kamu, ya"pinta Razek.

"emangnya sama siapa?" tanya Zahra.

"emm. Kita jalan-jalan disekeliling sini mau?" pinta Razek.

"boleh. Tapi... kata Zahra.

"papa?. "tanya Razek.

Zahra hanya mengangguk.

"emm.. Zahra boleh kok pergi sama Razek" kata ayah Zahra dengan tiba-tiba seraya tersenyum.

"eh om... " kata Razek terkejut.

Zahra tersipu malu.

"asalkan Zahra kamu kembalikan kerumah om" kata ayah Zahra.

"baik om" kata Razek.

"tesekkur ederim, baba" kata Zahra.

(terimakasih, pak)

Ayahnya Zahra hanya tersenyum. Lalu Zahra dan Razek meninggalkan sekolah dan berjalan-jalan.Namun dibalik itu, sebenarnya Razek,

Kelulusan SMA.

Jam 4.10 sore.

Taman.

"Razek. Kok tumben bawa Zahra jalan?" tanya Zahra.

"emm sebenarnya. Zahra. Maukah Zahra jadi teman Razek?" tanya Razek.

"maksud Razek?. Kita kan udah berteman dari dulu"jawab Zahra dengan bingung.

"emm seperti orang disana"kata Razek seraya menunjuk kesudut sana.

"yang mana?" tanya Zahra seray kebingungan mencari yang dikatakan Razek.

"Zahra mau kan jadi pa...car..Razek.?" tanya Razek..

"emangnya sudah boleh?" tanya Zahra.

"kalo Zahra bilang ya berarti sudah boleh" jawab Razek.

"emm... Zahra ..... mau jadi pacar Razek., tapi kita tidak usah bermesraanya. Kayak cium pipi, gandeng tangan. Kita cukup bertemu seperti ini ya. Zahra takut jika kita sudah melakukan itu, nanti Razek..."kata Zahra.

"ya ngaklah. Razek ngak kan lakuin itu sampai kita beneran menjadi sepasang kekasih" potong Razek

"jadi yang ini ngak beneran?" tanya Zahra.

"emm..... Yang ini Razek. anggap sebagai perkenalan lebih dalam Razek dengan Zahra. Bagaimana?" tanya Zarek.

"tapi janji ya, Razek. ngak akan melakukan itu" pinta Zahra.

"ya Razek. janji" kata Razek.

"makasih Razek." kata Zahra.

Razek hanya tersenyum. Kemudian mereka melanjutkan jalan-jalanya hingga sore dan kemudian mereka pulang.

Selepas SMA Razek mengikuti sekolah penerbangan. Sementara Zahra masuk ke universitas negri terkenal dikota ini. Kisah asmara mereka berlangsung cukup lama hingga ketika,

03 Januari 2009.

Jam 08 Malam.

Rumah Zahra.

Hari ini keluaraga Zahra mengadakan acara syukuran atas kelulusan Zahra dalam menempuh sarjana. Seluruh keluarga besar Zahra datang dari Turki. Disana hadir juga keluarga razek yang sengaja Zahra undang. Acara berlangsung meriah. Hingga tiba-tiba,

03 Januari 2009.

Jam 08.15 Malam.

Di ruang keluarga.

Razek memukul-mukul gelas. Semua orang terdiam.

"Hepinize bir duyurum var" kata Razek.

(mohon perhatian semua)

Semua orang tampak bingung.

"Zahra ve ben uzun zamandır birbirimizi tanıyoruz. bu yüzden baba, anne, zahra baba ve zahra'nın bir sonraki aşk hikayemizde bana bir nimet vermesini istiyorum." Kata Razek.

(Zahra dan aku sudah saling kenal sejak lama. jadi saya ingin ayah, ibu, ayah zahra dan zahra memberi saya berkah dalam kisah cinta kami berikutnya)

"Ne demek istiyorsun Razek?" Kata Zahra.

(Apa maksudmu, Razek?)

Lalu Razek berlutut dihadapan Zahra.

"zahra, kızım. benimle evlenir misin" kata Razek.

(zahra, gadisku. maukah kamu menikah denganku?)

Zahra tersenyum malu. Seluruh keluarga sudah riuh.

"Razek'in teklifini kabul et, zahra!" kata abang Zahra.

(terima lamaran Razek, Zahra!)

Chapitre suivant