CERITA SEBELUMNYA...
Javas menelan ludah pahit kala sapaannya di balas dengan semprotan pedas oleh Ririn yang menegurnya.
Lah kemarin dia manggil "Mbak" nih cewek adem-adem aja, kenapa sekarang sewot ? Jadi bingung.
Javas tersenyum seperti orang bodoh, menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Maaf Mbak... Eh.. maaf"
Ririn memandang sinis dirinya dari atas sampai bawah, seperti sedang memindai ya. "Panggil Ririn aja!" tegasnya yang langsung membuat dia terangguk.
"Selamat pagi Ririn"
Bukannya menjawab, Si Ririn ini malah menatapnya seperti sedang menatap kotoran, jijik sekali pandangannya saat memandangku. "Apalagi yang salah ?" batin Javas bertanya.
"Udah deh lo masuk sana, udah ditunggu sama bos Lo!"
Ririn kembali melangkah sambil memasukan sesuatu kedalam tasnya, karena itu dia tidak memperhatikan jalan sampai tak sadar menabrak punggung Javas.
Javas hanya bisa menggeleng dengan senyum kecut kala Ririn hanya terus melangkah tanpa meminta maaf sedikitpun padanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com