webnovel

BAB 143 Teman Anak Kecil Lusi Sudah Meninggal

Aku masih bingung mengenai sikap Lusi! Kadang mudah banget tersenyum. Selepas itu, murung lagi 'kan membuatku terheran-heran padanya. Sempat merasa aneh juga, enggak tahu kenapa pikiranku melenceng entah ke mana? Walaupun diskusi sempat tertunda. Karena ulah anak kecil tiba-tiba menghilang. Padahal kita berdua lagi bicara loh? Lantas, cari dong supaya bisa membawa anak tersebut ke tempat aman. Biar bagaimana dirinya adalah generasi muda.

Selama kita berdua mencari ke sana kemari sama sekali tidak ketemu, padahal aku belum kenalan dengannya. Dan sekaligus bertanya-tanya kenapa bisa tersesat. Apalagi dia masih umur 7 tahun! Bayangkan saja tak kuasa menahan kesedihan setelah bertemu di pinggir jalan. Kataku, "Kenapa ade kabur dari kita?" namun, anak kecil tak ada jawaban. Mestinya tidak usah bawa Lusi. Biar suasana makin adem, tanpa adanya beban dalam hidupnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant