Rega melihat tak tega pada Denis. "Papa tahu bagaimana perasaanmu, tapi sebaiknya kau tetap berpikir tenang," katanya sembari duduk di sisi berhadapan dengan Denis. Ia masih menatap putranya dengan iba.
Denis mengela napas. "Apa kesalahan yang sudah pernah Denis lakukan di masa lalu pa?" tanyanya dengan lemah. Benar-benar lemah hingga untuk beranjak pun rasanya ia tidak mampu.
"Kita tidak pernah tahu. Yang terpenting adalah usaha kita melakukan yang terbaik," tutur Rega bijak.
"Berarti selama ini Denis belum melakukan yang terbaik ya pa." Bukan pertanyaan tapi pernyataan yang justru keluar dari mulut Denis sebagai tanggapan. Ia kembali menatap langit sore yang kian menguning.
Rega tidak menjawab. Ia hanya memegang erat pundak putranya berharap bisa menguatkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com