Secepat kilat pesawat jet pribadi pun akhirnya bisa mendarat di salah satu gedung rumah sakit internasional di negara yang mereka lewati. Setelah pilot meminta izin untuk mendarat di sana karena ia membawa pasien yang sedang keadaan gawat darurat.
Setelah itu beberapa dokter dan perawat pun datang membawa ranjang dorong untuk membawa Ardila ke UGD keadaannya sudah sangat kritis dengan darah segar yang terus-menerus keluar dari selangkangan pahanya. Riza terus saja menangis melihat istrinya seperti itu. Riza hanya bisa menunggu di ruang UGD setelah Ardila masuk ke dalam.
Riza langsung menelepon keluarganya di tanah air karena kondisi Ardila sedang kritis di sini. Semua yang ada di tanah air pun terkejut dah semuanya pun langsung bergegas menyusul Riza dan Ardila ke rumah sakit luar negeri tempat Ardila dengan pesawat jet pribadi milik Davi karena pesawat jet pribadi milik Malaka dipakai Riza dan Ardila.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com