Laki-laki itu masih memperhatikan di rumah Kelsa. Ia sedang mencari kesempatan untuk mencelakainya. Lamunannya buyar saat melihat Kelsa beranjak bangun. Dari situ ia pun mulai berpikir untuk menangkap Kelsa saja karena itu lebih mudah untuknya.
Semuanya sedang mengobrol Kelsa pun memimta izin untuk ke kamar mandi. Arthur pun mengangguk saja belum juga lima menit Arthur sudah mendengar suara Kelsa dari arah kamar mandi yang berjarak tak jauh dari dapur.
"Arthur," panggil Kelsa dengan teriakan dengan sangat kencang.
Seketika Arthur pun beranjak bangun dan mencari asal suara dari Kelsa. Begitu terkejutnya Arthur dan beberapa Maid yang melihat Kelsa sedang di todong pisau oleh seseorang.
"Lepaskan Kelsa!" seru Arthur membentaknya karena melihat Kelsa sudah benar-benar kesakitan bahkan pisau dapur itu sudah menusuk leher Kelsa secara perlahan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com