Arthur pun tersenyum dan memberikan sejumlah uang pada mereka. Ketiganya pun langsung berebut mengambil uang itu dan mengucap terima kasih mempersilahkan Arthur lewat tanpa hambatan.
"Kak, Kakak mengenal mereka?" tanya Kelsa setelah agak jauh dari ketiga orang itu.
"Yah, mereka preman desa," jawab Arthur.
"Kenapa takut?" tanyanya lagi.
Kelsa menggelengkan kepalanya. Arthur pun tersenyum dan setelah itu ketiganya pun sampai di laut.
Kelsa sangat senang sekali saat melihat laut benar-benar bahagia padahal ini hampir jam 23.00 malam. Kelsa melepaskan alas kakinya dan berlarian di pasir pantai. Arthur tersenyum melihat Kelsa.
Tak pernah ia bayangkan kalau kali ini Arthur akan mengajak Kelsa ke sini. Wanita pertama Karenina, Kalista dan Kelsa. Arthur berharap Kelsa menjadi wanita terakhir untuknya. Arthur sudah menetapkan hatinya untuk menjadikan Kelsa satu-satunya miliknya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com