Laki-laki itu merasa sangat kesal karena Arthur lebih dekat dengan Kelsa. Farel tak suka seperti ini sangat tak suka. Farel pun segera keluar dari rumah sakit. Ia pun menjalankan mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Farel sangat kesal setelah apa yang Farel lakukan untuk Kelsa. Semuanya sia-sia saja sampai rumah Farel masih kesal bahkan mulai menghancurkan semua yang menghalangi jalannya dengan pedang yang ia keluarkan dari mobilnya.
Wijaya memperhatikan Farel. Wijaya tak tau apa yang terjadi padanya sampai anak buahnya melaporkan sesuatu padanya.
"Kenapa kamu melakukan semua ini?" tanya Wijaya.
"Melakukan apa?"
"Kamu melakukannya lagi dan lagi."
"Aku tak bisa melihatnya bersama orang lain."
"Tapi, yang kamu lakukan ini akan mengancam nyawamu sendiri."
"Aku tak peduli?"
"Kamu mengusik anak sulung dari Malaka."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com