Kalista masih memikirkan Arthur. Memikirkan bagaimana nasibnya setelah ini. Bukan karena ia takut kehilangannya karena kehilangan Arthur itu sudah pasti dari awal hubungan keduanya sudah salah.
Harusnya Kalista tak jatuh cinta padanya. Beberapa bulan yang dilalui dengannya memberikan kesan yang sangat indah. Bisa dikatakan saat bersama Arthur, Kalista merasa hidup kembali selamat dari kehampaan yang melandanya.
Kalista tak tau ini bagaimana perasaan yang sebenarnya pada Arthur. Apa karena ia hanya menganggapnya sebagai pelampiasan saja karena sejujurnya dari awal Kalista sudah jatuh cinta pada Arda. Jika tak merasakan cinta itu kenapa ia merasa sesakit ini. Hatinya seperti tercabik sembilu.
Sekarang harus apa? Ketika cinta itu datang lagi padanya! Bagaimana dengan hatinya yang lain? Hatinya yang mana yang Kalista hancurkan. Semuanya membuatnya bingung sekarang harus bagaimana? Karena Kalista benar-benar merasa bingung.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com