Arda masih memegang pistol di tangan dan bersiap menembakan peluruh yang baru ia isi penuh.
"Oke, baik. Aku akan memberitahu di mana obat penawarnya!" tahan Fico berharap Arda tak menembakan peluru itu ke tubuhnya.
Arda tersenyum. "Di mana? Jangan berusaha menipuku!" serunya sembari menyeringai.
"Aku menyimpan obat penawarnya di laci meja di kantorku," ucapnya.
Arda pun mengambil ponselnya dan menelpon seseorang untuk mencari obat penawar yang dimaksud Fico. Beberapa mata-mata Arda masih berada di gedung untuk acara itu. Acara itu masih tetap berlangsung karena ada asisten Fico, Andin yang mengurus semua acara yang ada di gedung itu.
Walau bagaimanapun juga Fico dan semua tim harus bertanggung jawab tak membiarkan acara ini gagal karena ini sebagai bentuk perwakilan dari negaranya jika ditengah-tengah mengundurkan diri maka Fico harus membayar denda lima kali lipat dari yang seharusnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com