webnovel

Antara Dua Laki-Laki

Dalam setiap kesempatan Ira masih saja menggoda Arthur dengan semua pesona yang ia punya. Sepertinya benar-benar menyukai Arthur yang masih berusaha untuk tak memperlihatkan pada Kalista kalau sebenarnya Arthur juga tertarik pada Ira.

Dari awal Vito sudah menyadari kalau Ira sudah tertarik pada Arthur. Diam-diam juga Vito sudah memiliki kekasih lain yang tanpa seorang pun tau. Bagi Vito baik Ira atau Kalista sama saja bukan wanita yang baik.

Dari hotel Kalista harus langsung ke tempat tujuan. Tempat yang ia datangi ini sangat privasi sekali asisten dan bodyguard sekalipun tak boleh masuk. Ini tempat khusus pertemuan para desainer belum peragaan busana di mulai bisa di bilang rapat terlebih dahulu.

Antara hotel dan tempat itu tak terlalu jauh masih satu gedung hanya beda lantai saja. Vito masih tidur di mobil. Tinggal Arthur dan Ira yang tersisa. Karena Kalista sudah ditunggu di tempat rapat.

Ira mengajak Arthur ke kamar hotel setelah Kalista pergi. Baru masuk saja Ira sudah menanggalkan seluruh pakaiannya sampai benar-benar polos. Arthur hanya bisa menelan salivanya benar-benar tergoda dengan kemolekan tubuh Ira yang begitu sexy sekali.

Dengan gayanya yang khas Ira mulai membuka celana Arthur dan mengeluarkan senjata miliknya perlahan Ira mulai memainkan senjata milik Arthur dengan lidahnya. Membuat Arthur mendesah menutup matanya menahan hasratnya yang mulai naik ke atas puncak kenikmatan.

Ira memasukan senjata itu ke mulutnya dan memainkannya dengan lembut di dalam mulutnya. Lagi-lagi cara itu membuat Arthur mendesah benar-benar sudah sampai kenikmatan yang begitu luar biasa yang Ira berikan padanya. Luar biasa nikmatnya yang sudah sampai pada puncak naluri laki-lakinya.

Arthur melihat wajah Ira yang begitu bersemangat memainkan senjata milik Arthur dengan lirikan matanya yang menggoda ke arah Arthur yang menggulung rambut panjangnya dengan lembut agar tak terurai lagi agar terlihat jelas wajah Ira yang begitu cantik jika polos seperti ini.

Bagi Arthur kriteria wanita cantik itu saat ia polos dihadapannya. Semenjak mengenal Kalista, Arthur selalu berpikir hal yang kotor dalam pikirannya. Selalu berpikir bagaimana caranya agar tak di tendang oleh Kalista. Arthur tak mau hidup miskin lagi.

Sekarang Arthur mulai sombong ia tampan. Apa pun akan ia miliki dengan ketampanannya. Persetan dengan cinta yang jelas yang sudah membuat Arthur menjadi pribadi yang berbeda. Arthur yang dulu sudah leyap dan kini ada Arthur yang lahir menjadi Arthur yang sekarang.

Cairan cinta pun keluar dari mulut Ira karena Arthur sudah berada di puncak kenikmatan. Ira pun menelannya dan mengambil tissue untuk mengelap sisa-sisa cairan cinta yang menempel di mulutnya.

Arthur pun mengangkat dagu milik Ira dan langsung mencium bibirnya sembari meremas-remas payudara miliknya dengan begitu semangat. Tak hanya payudara saja yang Arthur remas, area sensitifnya pun Arthur mainkan dengan memasukan jari-jarinya sampai membuat Ira mendesah.

Arthur juga menggesekkan senjata pada bokong milik Ira dengan tempo sedang. Keduanya menikmati permainan itu. Saat bersama Ira, Arthur lupa kalau ada Kalista. Arthur pun melepaskan bibirnya dari bibir Ira dan melepaskan pakaian sampai ia pun polos.

Arthur meminta Ira untuk nungging dan mulai memasukan senjatanya pada bokongnya dan Arthur pun mulai beraksi. Ira terus saja mendesah tanpa henti. Setelah itu posisinya pun berganti kini Arthur yang berada di posisi paling bawah dan Ira yang berada di atasnya. Ira selalu saja bisa membuat Arthur ikut mengila. Keduanya benar-benar gila karena bercinta di belakang Kalista.

Di saat keduanya sedang menikmati permainan itu, Vito pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Baik Arthur ataupun Ira terlalu terhanyut dalam permainan itu sampai tak sadar dengan kedatangan dari Vito. Sampai laki-laki itu datang ke hadapan Ira sambil mengeluarkan senjatanya. Awalnya Ira terkejut namun, karena Vito sendiri tak masalah ketiganya pun melanjutkan permainannya sampai benar-benar selesai.

Vito, Ira dan Arthur berada dalam satu ranjang bersamaan keduanya memeluk tubuh Ira yang masih polos dan benar-benar bercinta dengan dua laki-laki tersebut. Arthur pun beranjak bangun sudah hampir dua jam dari permainan tadi bersama Ira dan Vito.

Ini sangat gila menurut Arthur dan pertama kalinya melakukan permainan ini. Arthur pun membersihkan seluruh tubuhnya dari rasa lengket di tubuhnya. Benar-benar tak habis pikir memikirkan hal seperti ini bersama dengan Ira dan Vito. Jika Ira sanggup melakukan hal ini mungkin Kalista juga sama saja.

Memikirkan semua ini membuat Arthur benar-benar senang. Ira benar-benar bisa menyeimbanginya permainan ini. Benar-benar sensasi yang begitu luar biasa sekali. Saat membuka pintu kamar mandi, terlihat Ira dan Vito kembali bermain sedangkan Arthur memilih untuk keluar kamar saja setelah berganti pakaian.

Pasangan itu tak memperdulikan sekitar saat Arthur berganti pakaian pun keduanya semakin asik bercinta. Benar-benar pasangan tak waras. Tak ingin ketahuan Kalista, Arthur memilih cari aman saja. Walau bagaimanapun juga Arthur tak bisa hidup tanpa Kalista. Arthur sudah betah dengan kehidupan seperti ini.

Harga diri Arthur sudah tak ada lagi menumpang hidup pada wanita kaya sudah menjadi tujuannya sekarang. Sekarang Arthur lebih dihargai lebih di pandang dari pada menjadi nelayan miskin yang tak mempunyai apa-apa. Saat ia menjadi orang jujur, pengkhianatan yang ia dapat. Maka dari itu Arthur tak mau memperdulikannya. Tak mau peduli orang berkata apa tentangnya yang penting Arthur menikmati semuanya tanpa harus susah payah membuktikan diri.

Sekarang hampir semua wanita mengila saat melihatnya. Layaknya selebritis papan atas yang sedang naik daun. Setia ada Arthur semua wanita berteriak-teriak tak jelas memanggil namanya. Sekarang apa lagi, Arthur tak membutuhkan apa pun selain dirinya sendiri. Lagi pula Arthur sudah tak mempunyai siapa-siapa lagi selain Kalista.

Arthur bukan membual atau gombal tapi, pada kenyataannya Arthur memang sendirian sekarang. Tanpa Kalista, Arthur akan kembali menjadi nelayan miskin dan akan semakin terhina. Pengkhianatan Boy dan Karenina tak akan pernah ia lupakan sampai saat ini. Keduanya akan ia balas dengan balasan yang setimpal.

Arthur benar-benar marah dan secara tak sadar meneteskan air matanya. Arthur menghapus air matanya dengan ujung jarinya. Bukan waktunya untuk sedih. Arthur harus bahagia walau hati kecilnya memberontak tapi, Arthur sudah nyaman di posisi ini. Persetan dengan hatinya yang penting hidupnya sekarang. Arthur bisa hidup bergelimang harta dan mempunyai segalanya. Kalista bagai ibu peri yang akan mewujudkan semua mimpi Arthur yang tak pernah bisa ia gapai. Mimpi yang dulu hanya ia pendam di hatinya saja kini benar-benar menjadi nyata karena Kalista. Menikmati dunia yang tak pernah bisa Arthur sentuh kini bisa melampauinya tanpa batas semuanya berkat Kalista.

Bersambung

Chapitre suivant