Hari itu, Bara pergi makam neneknya berdua saja bersama ibunya. Bara menabur kelopak-kelopak bunga di atas makam neneknya itu. Ia merasa sedih karena selama ini ia tidak pernah berusaha untuk mencari neneknya.
Kini, setelah ia sudah tidak dapat melihat neneknya lagi, penyesalan pun datang. Lucunya, ia hanya memiliki satu kenangan saja bersama neneknya, yaitu saat ia menelpon neneknya. Waktu itu ia masih kecil dan masih tinggal di Los Angeles.
Ia berbicara dalam bahasa Inggris campur Indonesia di mana neneknya bingung mendengar perkataannya. Kini, Bara sudah tidak pernah mencampur-campur lagi bahasa Inggris dan Indonesia.
Lalu, selesai dari makam, Bara dan ibunya pergi ke rumah budhenya. Bara langsung salim pada budhenya. Ia meminta izin pamit pulang pada budhe-budhennya itu. Mereka sedih karena Bara harus segera pulang ke Bandung.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com