webnovel

192. Makhluk Tukang Ngintil

"Kira-kira si Arini bakalan sedih gak yah waktu putus sama si Danu?" tanya Pradita sambil menatap ke arah pemandangan gunung yang indah di hadapannya.

"Kayaknya sih gak. Gak tau juga ya. Aku sempet merhatiin dia waktu lagi duduk sama temen-temennya. Mereka ketawa-ketawa ngobrolin soal lomba tadi siang. Dia ikut nimbrung di sana, santai aja gitu. Temen-temennya berhasil bikin dia gak ngerasa sedih. Hebat sih di hari H putus, tapi si Arini masih bisa cuek."

"Ah! Gak tau aja entar malem." Pradita terkekeh. "Nanti juga besok pagi pas ibadah, mata dia bengkak."

"Duh, Ayank kamu segitunya," ujar Bara sambil mengacak rambutnya.

Pradita terkekeh. "Ya udah. Kita gak usah bahas lagi soal Danu ato Arini."

"Heem. Mending kamu jawab pertanyaan aku yang tadi," tagih Bara.

"Eh!" Pradita menutup mulutnya dengan tangannya. Tuh kan Pradita jadi bersikap sok imut lagi.

"Ayo, jawab dong, Yank. Kamu sayang gak sama aku?" tanya Bara sambil menatapnya penuh harap.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant