Pradita menghampiri pegawai toko. "Mbak, ada gunting gak?"
"Ada. Untuk apa, Mbak?" tanya wanita itu sambil mengernyitkan dahi.
"Saya mau gunting foto," kata Pradita tegas.
"Eh, jangan, Yank!" seru Bara terkejut. Ia langsung menarik tangan Pradita dari sana dan membawanya pergi menjauh.
"Jangan digunting dong fotonya, sayang tau," ujar Bara. Ia tampak agak marah pada Pradita.
"Ih, ini fotonya kayak gini!" Pradita menunjuk foto itu sambil merengek. "Kamu kok pake cium pipi aku segala sih?"
"Ya, emangnya kenapa?"
"Aku kan malu! Gimana kalau mama aku atau Kak Alin sampai liat?" Pradita menutup wajahnya dengan sebelah tangannya dan mengusapnya.
"Ya, kamu simpen foto itu baik-baik. Jangan sampai ada yang lihat. Ini jadi rahasia kita berdua. Gak boleh ada yang tau kalau kita pernah kiss."
"Ssssshhhh!!" Pradita langsung mendesis kencang. "Gak usah ngomong gitu di tempat umum!" Ia melotot marah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com