Pradita berhenti mengunyah setelah mendengar perkataan Bara. Ia terkekeh dua kali, lalu menelan makanannya.
"Kamu kangen sama orang tua kamu ya, Bar?" tebak Pradita yang seketika hatinya langsung merasa sedih melihat Bara.
Tanpa sengaja Bara menyentuh mata kirinya dan kemudian tersenyum sambil menoleh ke arah Pradita. "Gak juga. Lagi pula mereka udah lama gak pernah pulang. Mungkin sekarang mama aku udah nikah lagi atau mungkin udah mati. Aku gak tau."
"Kamu bercanda kan? Masa kamu gak tau keadaan mama kamu?"
"Serius. Aku gak tau dia ada di mana. Hidupku gak sebahagia yang kamu pikirin. Aku juga punya banyak masalah, cuman ya aku gak suka cerita aja," ujar Bara sambil matanya menatap lurus ke depan.
Pradita memegang bahunya. "Kamu bisa cerita ke aku kok."
Bara menoleh padanya dan tersenyum. "Kalau kamu mau dengerin curhat aku."
"Mau dong. Justru aku penasaran."
"Eh!" ujar Bara. "Harusnya kan kamu yang cerita tentang si siluman ular putih itu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com