webnovel

6.1 - Berkenalan Dengan Listrik

Kedai Dourk

Pukul 0740, 24 Agustus 2025

Kedai Dourk mengalami perubahan drastis selama beberapa bulan terakhir. Selain luasnya yang bertambah tiga kali lipat, kedai tersebut kini juga memiliki tambahan enam pelayan.

Pak Tua Dourk juga membeli properti di sekitar Kedai Dourk dan mengubahnya menjadi gudang penyimpanan.

Namun meski kini ia memiliki pendapatan setara masyarakat kelas atas, cara hidup Pak Tua Dourk masih sama seperti sebelumnya, sederhana dan penuh dengan kerja keras.

Ia juga masih rajin menolong anak jalanan, gelandangan dan orang lain yang membutuhkan. Hanya saja karena kini ia memiliki dana yang cukup besar, maka ia melakukannya dengan lebih terorganisir dengan dibantu biarawan dari Kuil Nemo.

Setiap pagi Pak Tua Dourk bangun jauh sebelum matahari terbit, lalu bersama Sturk ia melakukan preparasi dan menyiapkan menu pagi yang luar biasa laris.

Menu pagi yang harus disiapkan oleh Pak Tua Dourk dan Sturk adalah sandwich murah meriah yang menjadi rebutan orang-orang yang akan berangkat bekerja.

Untuk roti Pak Tua Dourk menggunakan roti tawar, baguette, roti untuk hamburger, roti untuk hotdog atau roti lain secara bergantian. Untuk isi ia menggunakan berbagai selai buah, mentega dengan gula pasir, atau selada dan tomat yang dipadukan dengan telur rebus, telur goreng, ham, daging asap, keju atau seafood kalengan.

Pak Tua Dourk baru saja menyelesaikan 50 porsi sandwich telur dadar ketiga, dan baru akan meminta salah satu pelayan untuk membawanya keluar ketika sekelompok tamu masuk ke kedai.

Rombongan tersebut dipimpin oleh pemuda dengan tubuh berbentuk seperti gentong air yang dibungkus pakaian mewah. Ia ditemani tiga orang tua dengan jubah Maester dan selusin pengawal pribadi Count Terrek.

 

Firasat buruk mencengkram hati Pak Tua Dourk sementara ia berjalan keluar dari dapur untuk menyambut Osvik Terrek, anak tertua Count Terrek sekaligus calon tunggal pengganti pemimpin Region Kandez tersebut.

"Ser Osvik, kehormatan apa yang membuat Anda berkunjung ke kedai rendahan ini?"

"Pembicaraan kecil mengenai bisnis."

Jawab Osvik dengan riang sebelum duduk di salah satu meja bersama ketiga Maester.

"Pak Tua Dourk, aku masih ingat kalau saat kecil kau selalu membuat pancake kegemaranku. Daddy dan bangsawan lain memang selalu berkata kalau pancake, pie, puding dan makanan manis buatanmu lainnya tidak layak disajikan bagi para bangsawan. Namun aku dan Mommy selalu membelamu. Makanan manis buatanmu memang tidak mewah dan elegan, tapi bagi kami sangat lezat dan memanjakan mulut. Demi kenangan tersebut, aku tidak akan mengambil posisi rekanan Amethyst Merchant dan alat pembuat es batu milikmu secara paksa."

Osvik menata setumpuk gold coin ke hadapan Pak Tua Dourk sebelum melanjutkan.

"Hingga kuota tertentu kau masih bisa memperoleh Amur Beer dan produk Amethyst Merchant lainnya. Sementara sisa permintaan aku  sendiri yang akan memenuhinya. Mulai hari ini kau juga tidak boleh berkomunikasi dengan Amethyst Merchant tanpa seijinku." 

". . ."

"Untuk mesin pembuat es batu aku dengar kau membayar sebesar 7 gold coins. Jadi ganti rugi sebesar 10 gold coins kurasa sudah memadai."

Nada bicara Osvik memang tidak arogan atau penuh intimidasi, namun hal tersebut tidak mengubah kenyataan kalau ia baru saja merebut bisnis Pak Tua Dourk. Sementara 10 gold coins yang ia tawarkan sama sekali tidak ada artinya dibandingkan daya tarik es batu bagi pengunjung Kedai Dourk. Apalagi keuntungan bulanan Kedai Dourk bisa mencapai 12-14 gold coin di saat yang paling sepi pun.

Sejujurnya, Pak Tua Dourk sadar kalau selama sebulan terakhir tekanan yang dilontarkan para bangsawan kepadanya meningkat drastis. Mengingat musim panas membuat penjualan Amur Beer dan Lada Whiskey melonjak setinggi langit. Namun ia tidak pernah menyangka akan ada bangsawan yang mengambil aksi terbuka seperti Osvik. Apalagi ia adalah calon tunggal pewaris posisi pemimpin Region Kandez.

Sayangnya, Pak Tua Dourk sama sekali tidak bisa memberi perlawanan. Ia hanya bisa mengikuti kemauan Osvik demi mencegah kerusakan yang lebih besar.

"Saya hanya tahu bagaimana cara mengoperasikan mesin pembuat es batu, pompa air dan pembangkit listrik tenaga surya yang mentenagainya. Jadi sebaiknya Ser Osvik memanggil pekerja Amethyst Merchant jika ingin melepas dan memindahkannya."

Osvik tersenyum riang sebelum berkata.

"Tidak perlu, aku membawa Maester Kallep. Salah satu ahli mekanika terbaik dari Makai Royal Academy. Aku yakin ia bisa mengatasi semuanya."

Pria tua dengan jubah Maester di samping Osvik segera berkata dengan penuh percaya diri.

"Orang tua ini mungkin masih belum bisa menciptakan mekanisme pembuat es batu seperti yang dimiliki Amethyst Merchant. Namun orang tua ini yakin bisa memahami prinsip kerja di balik mekanisme tersebut karena semua produk teknologi memiliki akar dan pondasi yang sama, yaitu ilmu pasti."

". . ."

"Jadi kalau sekedar membongkar dan memasang ulang mekanisme milik Amethyst Merchant, orang tua ini yakin bisa melakukannya jika diberi kesempatan untuk mempelajarinya dengan seksama."

Pak Tua Dourk mendesah dalam diam. Orang lain mungkin akan mempersulit atau bahkan menyesatkan Maester Kallep. Namun ia sama sekali tidak ingin melihat alat milik Amethyst Merchant rusak, karena itu ia segera mengambil manual yang ditinggalkan Letkol. Slane dan menyerahkannya kepada Maester Kallep.

"Saya akan membantu semaksimal mungkin jika ada yang ingin ditanyakan oleh Maester."

Harga diri sebagai seorang Maester dalam bidang mekanika membuat Master Kallep secara spontan ingin menolak niat baik Pak Tua Dourk. Namun beruntung pada detik-detik terakhir ia sadar kalau yang akan dihadapinya adalah mekanisme yang benar-benar baru. Jadi ia memaksakan diri menelan harga dirinya.

"Kalau begitu ijinkan orang tua ini mengucapkan terima kasih atas bantuan yang Anda tawarkan."

Dengan penuh wibawa Maester Kallep kemudian menerima manual yang diserahkan Pak Tua Dourk.

- - - - -

Kediaman Osvik Terrek, Kastil Walluo.

Pukul 1530, 24 Agustus 2025

Dua institusi pendidikan paling bergengsi di Benua Amstell adalah Makai Royal Academy dan Horrep Royal Academy. Kedua institusi pendidikan tersebut memiliki 27 bidang studi mulai dari militer, politik, perdagangan kesenian, mekanika, pertanian, kuliner dan bidang-bidang lain yang dipercaya sebagai pondasi peradaban manusia. 

Gelar Maester akan diberikan kepada orang yang berhasil membukukan pencapaian tertinggi pada 27 bidang yang dianggap sebagai pondasi peradaban manusia, dan selama ribuan tahun di seluruh Benua Amstell jumlah Maester tidak pernah melebihi angka 200. 

Artinya, untuk setiap bidang yang dianggap sebagai pondasi peradaban manusia, jumlah Maester yang ada tidak pernah melebihi hitungan jari tangan. Karena itu wajar kalau seorang Maester memiliki harga diri setinggi langit, mengingat mereka adalah sekelompok kecil manusia elit yang berdiri di puncak tertinggi piramida peradaban manusia.

Maester Kallep dan kedua rekannya sebenarnya bukan pengikut Osvik atau Count Terrek. Seorang Maester biasanya hanya bersedia mengikuti seorang Duke, anggota utama Royal Family atau figur dengan pengaruh yang setara.

Orang yang diikuti Maester Kallep dan dua rekannya adalah Lady Yuuri, ibu kandung Osvik sekaligus istri Count Terrek, dan pemilik Merry Gold Union yang merupakan usaha dagang terbesar kedua di Makai Kingdom.

Dengan seksama Maester Kallep mempelajari manual pompa air, pembangkit listrik tenaga surya dan mesin pembuat es batu. Lalu dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian ia mengawasi secara langsung pembongkaran dan pemindahan ketiga mekanisme tersebut ke kediaman Osvik.

Setelah sekali lagi mempelajari dengan penuh ketelitian struktur mekanisme yang akan dipasangnya, barulah Maester Kallep mulai bekerja. Butuh empat jam sebelum ia berhasil memasang ulang tiga mekanisme yang diambil dari Kedai Dourk.

Sebuah prestasi yang membuat Osvik terkagum-kagum karena awalnya Maester Kallep berkata ia akan butuh waktu 3-4 hari untuk memahami prinsip kerja tiga mekanisme milik Amethyst Merchant.

Dengan penuh kekaguman Osvik memandang atap dimana deretan panel tenaga surya berkilau memantulkan terik matahari. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke pompa yang dipasang di atas sumur utama dan jaringan pipa yang terhubung ke kamar mandi, sebelum akhirnya memandang kotak besar di hadapannya.

Menurut penjelasan Maester Kallep kotak besar berwarna kuning terang tersebut adalah pondasi tiga mekanisme milik Amethyst Merchant.

Osvik mengangguk-angguk kecil sebelum menoleh ke arah Maester Kallep yang berdiri di sampingnya dan mengkonfirmasi penjelasan yang sebelumnya ia terima.

"Papan berkilau di atap akan memanen sinar matahari lalu menyalurkannya ke kotak besar ini, yang kemudian akan mengubah sinar matahari yang diterimanya menjadi energi bernama listrik, lalu menyalurkannya ke alat pembuat es batu dan pompa air sebagai sumber tenaga."

Maester Kallep mengangguk mantap sebelum berkata.

"Kurang lebih seperti itu, dan menurut dugaan saya ada banyak mekanisme lain yang juga ditenagai oleh listrik. Singkat kata aplikasi listrik nyaris tidak memiliki batas."

Mendengar penjelasan dari Maester Kallep, Osvik seketika tersenyum dari telinga ke telinga.

'Sepertinya aku baru saja membuat keputusan terbaik dalam hidupku.' 

  

Gumam Osvik sementara ia teringat jam dinding yang juga diambilnya dari Kedai Dourk.

Di saat yang sama Maester Kallep memutar tiga knop pada kotak besar berwarna kuning di hadapannya. Namun ia segera mengerutkan dahi karena jarum di balik kaca kecil yang sedang diamatinya berhenti bergerak sebelum menunjuk angka 900. Sementara jarum lainnya berhenti sebelum menunjuk angka 220.

Butiran keringat dingin mulai bermunculan di dahi Maester Kallep. Namun hanya untuk sesaat karena pengalamannya yang dalam dan luas membuat ia berhasil menenangkan diri dalam sekejap.

"Sepertinya ada sambungan yang kurang pas dan harus dikencangkan."

Tanpa membuang waktu Maester Kallep segera meraih kaos tangan yang sebelumnya sudah ia persiapkan. Di dalam manual pembangkit listrik tenaga surya, disebutkan bahwa saat memeriksa sambungan pada kotak generator sarung tangan khusus harus digunakan. Hal tersebut karena tersengat oleh arus listrik yang sangat besar bisa menyebabkan luka bakar serius dan bahkan kematian.

Maester Kallep bukan saja manusia super telaten dan cerdas, tapi juga manusia yang penuh kehati-hatian. Dengan sepenuh hati ia mengikuti panduan yang tertulis di manual. Ia segera mengenakan sarung tangan tahan panas yang biasa digunakan juru panggang di dapur, dan sebagai tindakan pencegahan tambahan ia bahkan merendam sarung tangan tersebut ke dalam air es.

Setelah semua persiapan dilakukan dengan seksama, dengan penuh percaya diri Maester Kallep lalu menghampiri kotak kuning yang menjadi penghasil energi bernama listrik.

TZZZZZZZZZZZZZZZZ!!!!!

Begitu Maester Kallep menggenggam konektor di ujung kabel, dengung ratusan kumbang seketika terdengar. Di saat yang sama Maester Kallep meringis dari telinga ke telinga sementara tubuhnya menegang dari ujung kaki hingga ujung rambut. 

Sesaat kemudian tubuh Maester Kallep tumbang ke atas tanah dengan diiringi suara berdebam keras, lalu terbujur kaku sambil masih tetap meringis sementara dari kepalanya keluar asap putih.

'. . . Sungguh berbahaya!'

Sambil memandang Maester Kallep yang tidak diketahui nasibnya, Osvik menelan ludah keras-keras. 

'Lain kali aku tidak boleh begitu saja percaya pada kata-kata tua bangka ini.'

*****

Chapitre suivant