Setelah ujian kelas 12 selesai.Tinggal menunggu nilai dan pengumuman lulus. Hari ini Niko tampak sedih karena tak ada kehadiran Farhan, padahal ia sudah mengirkmkan foto kebahagiaan geng Elang dari waktu ke waktu. Tapi cowok itu tak kunjung ada kabar, terakhir kali Farhan berpesan padanya 5 bulan yang lalu. Kalau anda lelah menjadi jahat maka berhentilah sebelum menyesal dan diluputi rasa bersalah. Setelahnya Farhan tak lagi menjawab teleponnya, nomornya pun tak aktif. Niko menatap mading yang kini sudah ada nilai mata pelajaran uji coba ujian, Niko menatapnya miris. Nilai itu tak sesuai harapannya, terlalu ikut campur dengan geng Rajawali membuatnya jarang belajar apalagi menguasai materi yang di ujikan.
🌸🌸🌸
"Ah kamu tambah ganteng tau kalau pakai jas formal ini," goda Imelda pada Farhan, cowok itu terpaksa datang ke pesta Imelda sahabatnya dulu sebelum ia melanjutkan ke SMP. Lampu kerlap-kerlip dan alunan lagu dansa membuaf pesta ulang tahun Imelda semakin mewah. Selama Farhan baru mengurus semua surat kepindahan sekolahnya, ia langsung didekati cewek agresif seperti Imelda, menyukai seseorang dan terobsesi, padahal yang ia kagumi itu tak pernah membalas perasaanya.
Farhan tersenyum tipis. Apa kabar dengan geng-nya yang sekarang? Farhan rindu dengan teman-temannya, bahkan ingin merasakan kelulusan bersama.
🌸🌸🌸
Merasakan liburan semester Bintang hanya menemani sang kasur, mengabaikan ibunya yang mengetuk pintu berkali-kali.
"Bintang!! Jangan tidur terus gak baik untuk kesehatan, ini sudah pagi. Apa kamu tak ingin jogging memperlangsing tubuhmu yang kini mulai gendut?" sindir Mala halus agar Bintang bangun dari tidur molornya.
"Jangan bilang aku gendut dong, iya nih bangun." Bintang menyibak selimutnya bersiap-siap jogging yang kini menjadi rutinitasnya di setiap pagi.
Bintang menghirup udara segar di pagi hari, serta mencari cowok ganteng. Ditemani musik sedihnya, selama liburan pula Angkasa tak pernah datang ke rumahnya. Mengabarinya pun tidak.
"Sendirian aja, ngelamun lagi." celetuk Virgo yang sama ingin jogging di hari weekend ini. Bintang menoleh. "Angkasa kemana ya? Apa dia sedang terbang dan melakukan penelitian seperti astronot?"
Virgo tertawa, Bintang selalu pandai menyembunyikan wajah sedihnya. Meskipun mata itu tak pernah membohongi suasana hati yang sebenarnya. "Kan bisa ketemu Angkasa lagi, kurang seminggu lagi loh masuk sekolah. Yah, gak kerasa juga sudah kelas 12."
Perbincangan asik tersebut terdengar ditelinga Farhan yang kini tengah duduk di bangku taman tak jauh dari Bintang dan Virgo.
"Kamu liatin siapa sih? Kok daritadi aku ngomong dicuekin terus." gerutu Imelda. Ia mengikuti arah pandang Farhan pada cewek berkucir kuda, tinggi, manis, dan senyumnya sampai membuat Farhan tetap menatapnya. Imelda kesal, ia menarik tangan Farhan berusaha mencari pengalihan agar pacarnya itu tidak jelalatan. Sampai di stan es krim Imelda membelikan Farhan rasa coklat. "Kamu suka es krim kan?" tanya Imelda, jangan sampai Farhan menolak lagi dari pemberiannya. Cowok itu menggeleng, salah lagi. Siapa sih cewek itu?! Berani benar mencuri pandangan Farhan.
'Semakin hari kamu tambah cantik, aku tak bisa mengalihkan pandanganku padamu Bintang.'batin Farhan sarat akan rindu, apakah boleh cowok brengsek seperti dirinya dimaafkan dengan mudahnya kesalahan di masa lalu?
🌸🌸🌸
Bahkan Bintang masih menantikan Angkasa didepan gerbang sekolah, membuktikan bahwa yang dikatakan Virgo itu benar atau bohong, sampai pak Markum satpam sekolahnya pun menyuruh masuk ke kelas sebelum bel masuk dan bu Ghina mulai berkeliling mengitari arena sekolah bagi yang terlambat atau ingin menjalankan aksi bolosnya.
"Sudahlah neng, jangan tungguin dia. Sekarang masuk aja ke kelas yah, belajar dulu yang bener. Jangan pacaran mulu." peringat pak Markum dan kembali meminum kopi yang selalu siap menemaninya di pos ini.
"Baik pak." Bintang tak ingin terkena hukum lagi, Angkasa sebenarnya kau dimana? Masih kurang yah liburannya? Atau bosan disekolah dan lebih dirumah untuk bersantai?
Bintang berjalan lesu dan menunduk, sampai ia tak melihat kelasnya yang baru saja dilewatinya.
Seseorang menepuk bahunya. "Anda telah melewati kelas anda sendiri," suara berat itu menginterupsi pendengaran Bintang yang selama ini di rindukannya. Ia berbalik dan melihat tampilan Angkasa yang badboy tak ada lagi kata rapi, seragamnya dikeluarkan, tak memakai sabuk, kaos kaki warna biru laut, rambut berjambul dan berantakan, bau rokok pun langsung menguar. Angkasa, berubah.
Bintang tak percaya, hal apa yang membuat Angkasa berubah buruk?
"Kamu kenapa jadi anak nakal begini?" tanya Bintang ingin tahu.
"Itu bukan urusan anda." Angkasa melangkah pergi ke koridor ujung yang sepi, Bintang tau kalau disana ada jalan tersembunyi bagi yang ingin bolos atau tempat nongkrong warung yang menyediakan makanan, bahkan si penjual pun mengijinkan pembeli murid sekolah ini mengkonsumsi rokok di warungnya dengan bebas.
🌸🌸🌸