Pagi - pagi sekali Calista sudah sampai di rumah sakit bahkan sebelum sang kakak bangun. Dan seperti inilah aktifitas Calista disetiap paginya semenjak berdamai dengan hati dan juga jiwa yang dipenuhi dengan kebencian berselimut dendam.
Kini, dua kata menyedihkan itu tiada lagi, yang ada hanya rasa sayang terlebih setelah mendapati kenyataan bahwa Leonard masih mencintainya dengan sangat dalam.
Dipandanginya wajah tampan dengan tatapan dalam dan lama. Jemari lentik terulur menyatu dengan dinginnya kulit pucat. Penyatuan kulit dengan kulit telah mengantarkan rasa bahagia mengukir indah lewat bibir ranum.
Lembutnya jemari lentik yang menari gemulai diantara kulit pucat, mengait diantara sela - sela jari berirama bisikan penuh pengharapan. "Please, Leo buka mata mu. Aku ... sungguh sangat rindu bermanjakan manik hitam mu yang menatap ku penuh cinta dan kasih sayang." Itulah alunan merdu yang mengalun indah penuh dengan makna cinta.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com