"Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku … tidak berpikir ke arah sana." Ucap Ruby lirih. Keduanya pun terdiam. Hening tanpa suara satu sama lain.
"Aku tidak akan memaksakan kehendakku. Dan, itu pula yang akan aku katakan pada kedua orangtua kamu saat kita bertemu nanti malam. Sekarang, kita makan dulu lalu kembali ke ruangan lagi." Ruby tetap diam meskipun Anton sudah mengatakan banyak hal. Semua yang Ruby bayangkan hanyalah yang indah-indah dan dia yakin bisa menaklukan semua halangan. Perempuan itu lupa, ada hal yang sangat mendasar yang harus diselaraskan jika ingin menjalin hubungan serius jangka panjang.
Sampai di ruangan kerjanya pun Ruby masih terus saja memikirkan perkataan Anton. Dia tidak bisa konsentrasi sama sekali. Semua pekerjaan menumpuk dan tidak bisa dituntaskan hari ini juga. Satu jam sebelum jam pulang kerja usai, Ruby ijin pulang lebih dahulu.
"Aku pulang duluan. Tuan Donni sudah mengijinkan aku." Ujar Ruby pada Anton yang sedang sibuk di mejanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com