webnovel

II 187. Hidup Harus Terus Berjalan

"Aku suka bibirmu, hidungmu, matamu, dan semua yang ada pada dirimu. Dulu, aku adalah petualang wanita. Tidak ada wanita yang tidak bertekuk lutut di hadapanku. Kini, aku mendapatkan karmanya. Aku bertekuk lutut di hadapan istriku sendiri." Ujar Dave dengan suara beratnya.

Dian hanya bisa mendengarkan dengan napas yang tertahan. Kedua tangannya menekan dada Dave agar tidak menyentuh kulitnya. Dian merasakan hawa mencekam akan terjadi di kamar mandi ini kalau dave sampai menempelkan tubuh telanjangnya ke tubuh dirinya sendiri yang tanpa selembar benangpun.

"A-aku sudah selesai mandi. Kamu lanjutkan sendiri saja." Dian mencoba melarikan diri namun Dave mengurungnya dengan kedua tangannya yang menempel ke dinding dan wajahnya yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Uhhh, kenapa lama sekali satu minggu lagi? Aku ingin memakanmu sekarang juga." Napas Dave yang berhembus ke lehernya dengan hawa nafsu yang mulai muncul lagi setelah pergulatan mereka di kasur sebelumnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant