webnovel

CH.146 Medan Perang Terakhir

Dua bulan waktu yang ditentukan oleh presiden Axelcion sudah habis untuk melakukan semua persiapan yang butuhkan. Sudah saatnya menuju ke tempat yang akan menjadi medan perang terbesar sedunia ini.

"Apa benar ini tempatnya ratu Kioku?"

"Dulu aku pernah menginterogasi, dan katanya memang di sinilah tempat persembunyian utama mereka. Tempat persembunyian lain sudah dihancurkan, semuanya pasti berkumpul di sini."

Ya, dalam waktu dua bulan ini semua tempat persembunyian Imperial Arkness di seluruh dunia berhasil ditumpas habis tanpa ada yang tersisa. Ini juga berkat kerja sama setiap pemimpin untuk melakukan hal ini.

Tersisa satu titik terakhir di mana mereka berada, yaitu di atas lautan. Aneh? Justru itu memang tempat persembunyian paling baik kalau aku pikir. Lokasinya berada di samudra yang ada di Selatan. Untuk hal ini, kami harus mengerahkan begitu banyak kapal hanya untuk menghemat mana supaya tidak harus terbang.

"Apa jumlah pasukan sebegini banyaknya cukup untuk melawan jumlah semua pasukan Imperial Arkness?"

"Jumlah semua penyihir kita ada sepuluh ribu kurang lebih, mereka punya sekitar lima belas ribu. Menurutku dengan semua sihir yang sudah kita pelajari selama dua bulan ini, itu sudah cukup untuk melawan mereka."

Kalau memang tidak cukup aku masih menyimpan semua kekuatan yang sudah kuajarkan ke teman-teman dekatku saja. Mereka bersepuluh beserta aku dan Koshiyu sudah menguasai mantra sihir tingkat atas yang mampus mengalahkan sihir Kejahatan tingkat atas .

Namun sesuai dengan perjanjianku dengan Koshiyu, aku tidak akan menggunakan kekuatanku sampai pasukan menjadi terdesak. Yang aku boleh lakukan hanyalah sihir tingkat dasar saja sampai tingkat sedang. Peluang terburuk sihir tingkat atas hanya digunakan untuk penyihir Kejahatan yang punya kekuatan sebanding saja dengan teman-temanku.

"Baiklah, markas persembunyian mereka juga seharusnya sudah dekat, aku akan memberi tahu semuanya untuk bersiap-siap."

"Silahkan, aku akan menunggu di sini."

Ada sekitar 100 kapal yang kurang lebih mengangkut semua penyihir dan pasukan pertahanan yang ada. Kami tidak banyak mengerahkan pasukan yang tidak bisa menggunakan sihir secara baik karena hanya akan menghalangi dan menghambat laju perang.

Dalam waktu kurang dari 10 menit, aku sudah mulai bisa melihat puncak dari markas Imperial Arkness itu. Markas mereka membentuk sebuah menara tinggi sekitar 1000 meter dengan bentuk yang sangat aneh. Kurasa itu memang bentuk asli dari lambang Imperial Arkness.

"Sudah mulai terlihat markas mereka itu, kita menyerang mulai dari mana ratu Kioku? Apa ratu Kioku punya rencana strategi yang baik?"

"Tentu saja, kita berhentikan kapal saja di sini. Selanjutnya kita akan lanjutkan dengan terbang dengan mantra sihir Shion."

Rencanaku ini langsung dijadikan perintah untuk semua pasukan yang ada. Semuanya langsung bergegas melakukan perintah ini dan mengikuti arahanku. Oh ya walaupun sihir Shion berguna untuk membuat orang tembus pandang, tetapi kalau ada orang yang menguasai sihir yang sama, maka mereka akan tetap bisa melihat satu sama lain.

Semua pasukan dipimpin bukan oleh aku secara langsung, tetapi oleh orang lain yang lebih pintar mengkomando dalam hal peperangan. Sedangkan aku, aku bersama Koshiyu dan sepuluh temanku bersiaga.

"Ratu Kioku, apa yang akan kita lakukan?"

"Hmm? Oh kita akan menunggu di sini sambil melihat apa mereka akan membutuhkan kita untuk turun tangan atau tidak. Lagipula Koshiyu pasti melarangku untuk bertindak lebih dahulu."

"Tentu saja, kalau Kioku sudah turun tangan pasti semua tindakan yang diambil adalah tindakan gegabah, dan itu adalah hal terakhir yang aku inginkan."

Ujung-ujungnya pasti aku hanya boleh bertarung di menit-menit terakhir saja. Hah~ baiklah aku akan menurut saja kalau tidak yang kena imbasnya bukan hanya aku, tetapi semua orang yang bersamaku dan keluargaku. Mungkin bahkan seluruh warga negara kerajaan Kogaroya.

"Baiklah-baiklah, kalau begitu kita amati saja lewat sihir pengamat yang sudah kutanamkan di seluruh pasukan. Jadi dengan ini kita tidak perlu masuk ke medan perang hanya untuk melihatnya."

"Ada hal seperti itu dan kau tidak memberi tahuku sayang?"

"Yang aku lakukan hanyalah memberi sedikit manaku kepada setiap orang, apa itu tetap membuat sayang mempermasalahkannya?"

Ya ampun, hanya memberi manaku yang bahkan tidak sampai sampai 5 persen secara keseluruhan saja membuat Koshiyu angkat suara. Kurasa memang semua tindakanku harus dalam pengawasan Koshiyu dan sepengetahuan Koshiyu.

"Lain kali beri tahu aku dulu sebelum bertindak, aku tidak mau hal buruk terjadi."

"Sayang, aku baik-baik saja oke? Sudah tidak perlu khawatir."

Dari situ Koshiyu hanya bisa menghela nafas dan tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi dari mulutnya. Aku yang langsung membuka semacam layar sihir untuk melihat semua kejadian yang sedang terjadi. Tenang saja, ini sihir dasar.

"Mereka mulai berperang satu sama lain. Pasukan Imperial Arkness ternyata sudah bersiap-siap untuk hal ini. Kurasa menghajar tempat persembunyian mereka yang lain membuat mereka waspada akan kejadian ini."

"Tentu saja. Walau mereka jahat, mereka tetap punya otak untuk berpikir hal yang logis. Mereka pasti memprediksi hari ini akan datang cepat atau lambat."

Baru kali ini aku mendengar kata-kata yang mengagumkan dari Koshiyu. Kurasa memang dia belajar banyak hal dari aku selama bersamaku. Sekarang aku jadi berpikir memang Koshiyu yang mudah memahami segala sesuatu dari diriku.

"Sampai muncul pemimpin mereka atau orang yang kuat, baru kita turun tangan. Untuk sekarang kita amati jalan perang dan menebak rencana mereka selanjutnya."

Yang namanya perang adalah dari kedua pihak pasti ada yang jatuh mati. Waktu dulu aku berperang melawan kerajaan lain dan sebagian pasukan Imperial Arkness, aku mencoba sebisa mungkin untuk mengurangi jumlah jiwa yang melayang dan ternyata berhasil. Tidak ada korban jiwa saat perang itu hanya paling orang luka berat.

Untuk yang sekarang dengan jumlah yang begitu besar dan mengerikan ini, penyihir yang bisa menggunakan mantra sihir penyembuh pun tidak ada gunanya sama sekali. Yang ada pasti penyihir penyembuh itu kelelahan dan kehabisan mana dengan cepat.

"Kenapa tidak ada musuh yang kuat dikerahkan? Bahkan kalau aku lihat tidak ada yang mengkomando mereka sama sekali."

"Ya cukup aneh. Semua yang dilakukan oleh Imperial Arkness adalah hal di luar akal sehat kita. Sulit untuk menebak rencana mereka."

Aneh buat kami untuk tidak mengerahkan seminimalnya satu orang komandan yang mengatur semua penyihir Kejahatan mereka ini. Seolah-olah mereka lagi-lagi membuat rencana yang berbahaya kalau tidak disadari.

"Kurasa kita harus mengerahkan beberapa pasukan untuk mencari informasi rencana yang akan mereka lakukan."

"Akan segera kusampaikan kepada pemimpin perang."

Natsuga-kun langsung saja pergi menghilang dari antara kami untuk memberi tahu pesanku ini. Oh ya yang memimpin perang bukanlah salah satu dari pemimpin negara tentunya. Perlu seorang yang ahli untuk mengatur strategi yang lebih baik untuk memenangkan perang.

Strategi yang aku buat memang strategi yang bagus, tetapi aku tidak pandai untuk mengatur begitu banyak orang sekaligus. Aku hanya bisa mengatur diriku untuk melakukan rencana yang terbaik. Mungkin batasanku hanyalah teman-temanku ini saja.

"Natsuga cepat sekali menghilangnya. Kurasa kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada dirinya saja."

"Apa kau yakin Kioku sayang? Katanya kita tidak maju sampai ada lawan yang kuat datang?"

"Tidak, kalau kita tidak ambil tindakan sama sekali nanti yang ada kita akan diserang oleh rencana mereka yang tidak kita ketahui dan yang berbahaya itu."

Aku belajar dari pengalaman perang melawan kerajaan lain yang mengkontak pasukan Imperial Arkness untuk menyerang kami. Oh ya kerajaan yang melawan kerajaan Kogaroya kami tidak ikut perang karena takut memihak kepada Imperial Arkness.

Hmm… sekarang aku jadi berpikir, seberapa tinggi batasan yang tidak boleh kulampaui agar sesuatu yang buruk tidak terjadi kepadaku? Apakah koleksi sihir Re juga tidak boleh digunakan? Seingatku karena aku menggunakan sihir itu aku koma 1 hari.

"Begitu ya, baiklah kalau itu bagian dari rencana Kioku. Selama tidak turun tangan aku tidak mempermasalahkannya."

"Terima kasih sayang."

Yang bisa aku lakukan hanyalah membuat rencana dan berharap semua orang yang melakukan rencanaku berhasil sampai tuntas. Walau aku berharap tidak ada korban jiwa dalam perang ini, tetapi hal itu sudah menjadi bagian dari perang ini.

Jumlah pasukan penyihir kami terus menurun seiringnya perang, tetapi jumlah penyihir Kejahatan Imperial Arkness berkurang dua kali lebih cepat. Saat ini sudah ada lebih dari dua ribu penyihir Imperial Arkness yang berhasil ditumpas. Tahu dari mana? Tentu saja membaca mana mereka. Sayang sekali aku tidak bisa menemukan aliran mana pemimpin mereka, aneh.

"Ratu Kioku, pesannya sudah kusampaikan."

"Terima kasih Natsuga-kun, berapa banyak yang dikerahkan untuk menyusup ke dalam markas mereka lebih dalam dan mencari petunjuk?"

"Menurut pemimpin perang ada sekitar 20 orang dikerahkan untuk hal ini. Apakah jumlah ini kurang ratu Kioku?"

Dua puluh orang ya? Menurutku kalau mereka sangat berhati-hati dan berhasil pasti mereka bisa melakukannya. Namun dalam kondisi terburuk sampai mereka ketahuan oleh pasukan Imperial Arkness yang berjaga di dalam, semuanya akan ditumpas habis.

"Katakan kepadanya lagi untuk membuka jalan untuk 20 orang itu agar mereka bisa masuk menyelinap tanpa ketahuan."

"Baiklah ratu Kioku, aku akan sampaikan dengan cepat."

Dengan pesan baru yang kusampaikan, Natsuga-kun langsung pergi dengan cepat lagi tanpa menunggu satu detik lebih lama lagi. Kurasa di masa depan, Natsuga-kun bisa menjadi pengantar pesan yang sangat handal.

"Rencana kita sudah mau mendekati pergantian. Kita harus bersiap-siap juga kalau misal ada sesuatu yang buruk terjadi."

"Tentu saja, kita sudah siap sedia."

Sekali lagi aku memastikan semua perlengkapan yang ada mulai dari botol pengisi mana, senjata dan yang lainnya. Sihir pelindung agar kita tidak terserang oleh sihir dan sampai berakibat fatal juga sudah siap sedia.

"Ratu Kioku, pasukan pembuka jalan sudah maju dan pasukan pencari informasi sudah menyusup ke dalam. Hanya tersisa menunggu informasi dari pasukan pencari informasi kembali membawa informasi yang kita butuhkan."

"Baguslah, sebaiknya kita masuk ke medan perang setelah kita dapat informasi itu."

"Baik!"

Chapitre suivant